JAKARTA - Pertumbuhan permintaan hunian yang masih tinggi mendorong Bank Mega Syariah untuk terus memperluas pembiayaan rumah, di tengah tantangan sektor properti yang masih fluktuatif.
Melalui produk unggulannya, Flexi Home, bank ini berhasil mencatat lonjakan pembiayaan yang signifikan sepanjang 2025.
Hingga akhir Agustus 2025, nilai outstanding pembiayaan rumah mencapai Rp344,02 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 51,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan tersebut sejalan dengan bertambahnya jumlah nasabah atau number of account (NoA) yang naik 25,31% secara tahunan.
Kinerja Flexi Home memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap total pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah yang mencapai Rp527 miliar hingga Agustus 2025.
Strategi Produk Fleksibel dan Sinergi Ekosistem
Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah, Raksa Jatnika Budi, menjelaskan bahwa capaian tersebut tidak lepas dari strategi bisnis yang konsisten dijalankan.
Ia menyebut bahwa keberhasilan Flexi Home merupakan bukti kepercayaan masyarakat terhadap layanan pembiayaan rumah berbasis prinsip syariah yang ditawarkan bank.
"Pertumbuhan positif tersebut tidak lepas dari strategi pengembangan produk yang fleksibel dengan penawaran margin kompetitif dan tenor panjang hingga 20 tahun," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 19 September 2025.
Bank Mega Syariah juga terus mendorong efisiensi dan kecepatan proses melalui digitalisasi layanan.
Selain itu, pendekatan berbasis agunan dan kerja sama dengan lebih dari 190 pengembang properti menjadi penggerak utama pertumbuhan ini.
Tidak hanya itu, sinergi dengan ekosistem CT Corp memberikan akses lebih luas bagi nasabah untuk memilih hunian dengan kualitas dan lokasi yang terjamin.
Respons Positif Masyarakat dan Peluang di Sektor MBR
Tingginya animo masyarakat terhadap produk pembiayaan rumah menjadi peluang yang dimanfaatkan Bank Mega Syariah, termasuk dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Lewat produk Flexi Sejahtera dengan skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), bank aktif menyalurkan pembiayaan untuk hunian layak bagi MBR.
Per Agustus 2025, nilai outstanding Flexi Sejahtera mencapai Rp50 miliar, naik 18,6% dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp29 miliar.
Kehadiran Flexi Sejahtera menjadi upaya nyata bank dalam mendukung program pemerintah menurunkan angka backlog perumahan nasional yang masih berada di kisaran 15 juta unit.
“Kebutuhan pembiayaan perumahan syariah masih sangat besar, sejalan dengan backlog perumahan nasional yang mencapai 15 juta unit," ujar Raksa menegaskan.
Melalui dua produk tersebut, pihaknya berharap masyarakat semakin mudah mewujudkan impian memiliki rumah sendiri dengan prinsip syariah yang aman dan transparan.
Fokus Jangka Panjang dan Target 2025
Meski kondisi ekonomi nasional masih menghadapi ketidakpastian, Bank Mega Syariah tetap memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan perumahan secara positif hingga akhir tahun.
Raksa menyampaikan bahwa pihaknya tetap optimis, terutama melihat tren peningkatan permintaan pembiayaan rumah selama beberapa bulan terakhir.
"Meski ekonomi tidak mudah, kami tetap mampu mencatat pertumbuhan pembiayaan positif hingga akhir 2025," ungkapnya.
Bank menargetkan pembiayaan rumah melalui Flexi Home dapat tumbuh sekitar 20% dibandingkan 2024. Target ini dinilai realistis, melihat momentum dan kebutuhan pasar yang masih besar.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, bank juga terus memperluas jangkauan layanan melalui kanal digital dan memperkuat kerja sama dengan lebih banyak pengembang.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses akuisisi nasabah dan meningkatkan inklusi keuangan syariah di sektor properti.
Dukungan Digital dan Prospek Produk Konsumer
Transformasi digital menjadi tulang punggung Bank Mega Syariah dalam menghadirkan layanan yang cepat, efisien, dan mudah diakses oleh nasabah.
Selain pembiayaan rumah, bank juga mengembangkan lini produk konsumer lainnya seperti kartu pembiayaan syariah yang menunjukkan pertumbuhan pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Performa positif pembiayaan konsumer secara keseluruhan tercermin dari total outstanding yang tumbuh 30,9% per Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi produk dan pendekatan yang tersegmentasi berhasil menarik lebih banyak masyarakat ke layanan keuangan syariah.
Bank juga memperhatikan preferensi nasabah dalam memilih jenis pembiayaan, termasuk opsi pembiayaan rumah dengan tenor fleksibel yang disesuaikan dengan kemampuan bayar nasabah.
Komitmen untuk Inklusi dan Akses Hunian Syariah
Bank Mega Syariah memandang bahwa pembiayaan rumah syariah bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bentuk kontribusi sosial dalam menyediakan akses hunian yang layak dan terjangkau.
Melalui pendekatan yang humanis dan proaktif, bank ingin hadir sebagai mitra masyarakat dalam perjalanan memiliki rumah impian, baik untuk kalangan menengah maupun MBR.
Fokus pada prinsip syariah yang adil, transparan, dan tanpa riba, menjadi pembeda utama produk pembiayaan Bank Mega Syariah dengan lembaga konvensional lainnya.
Ke depan, bank akan terus mendorong inovasi layanan dan memperluas jaringan kerja sama untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Dengan komitmen tersebut, Bank Mega Syariah berharap menjadi salah satu penggerak utama sektor pembiayaan rumah berbasis syariah di Indonesia.