Ekonomi

Purbaya: Dana Rp200 Triliun Bikin Ekonomi Bergerak Kencang

Purbaya: Dana Rp200 Triliun Bikin Ekonomi Bergerak Kencang
Purbaya: Dana Rp200 Triliun Bikin Ekonomi Bergerak Kencang

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yakin kebijakan penempatan dana negara sebesar Rp200 triliun di lima bank besar mulai menunjukkan hasil positif. Dana tersebut disebar ke Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI, dengan harapan mampu menggerakkan ekonomi secara nyata.

Penempatan dana ini bukan untuk program pembangunan spesifik, melainkan untuk meningkatkan likuiditas perbankan. Purbaya berharap dengan langkah ini, bank-bank dapat menurunkan biaya dana (cost of fund) dan meningkatkan pemberian kredit.

Dampak Nyata Terhadap Bunga Deposito dan Konsumsi

Salah satu indikator keberhasilan kebijakan ini terlihat dari komentar pengacara kondang Hotman Paris. Ia mengeluhkan penurunan bunga deposito saat memperpanjang simpanannya.

Purbaya menjelaskan, tujuan dari kebijakan itu memang untuk menurunkan bunga deposito agar masyarakat terdorong berbelanja dan menggerakkan roda ekonomi. "Itu merupakan konfirmasi bahwa kebijakan kita mulai jalan," kata Purbaya.

Rincian Penempatan Dana dan Mekanisme Bunga

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276 Tahun 2025 menetapkan alokasi dana ke bank-bank tersebut, yaitu Rp55 triliun masing-masing untuk Bank Mandiri, BNI, dan BRI, Rp25 triliun di BTN, serta Rp10 triliun di BSI.

Bunga yang diberikan kepada bank adalah sebesar 80,476 persen dari bunga acuan Bank Indonesia. Dana ini tidak boleh dipakai untuk pembelian surat berharga negara (SBN).

Tenor dan Fleksibilitas Penempatan Dana

Dana ditempatkan dengan tenor enam bulan yang dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Purbaya memastikan fleksibilitas ini agar bank-bank bisa menggunakan dana untuk kredit jangka panjang tanpa mengganggu stabilitas keuangan.

Ia menegaskan, “Kalau bank tanya apakah boleh meminjamkan jangka panjang? Boleh saja. Saya akan menjaga supaya mereka nggak terganggu, saya nggak terganggu.”

Likuiditas Bank Sentral dan Optimisme Kebijakan

Selain itu, Purbaya melihat stok uang pemerintah di bank sentral masih cukup memadai. Kondisi ini membuatnya optimistis kebijakan penempatan dana di bank komersial dapat berjalan dengan lancar.

Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat likuiditas perbankan, tetapi juga mendorong pertumbuhan kredit, konsumsi, dan investasi, yang akhirnya memperkuat multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

Kesimpulan: Kebijakan Proaktif untuk Pemulihan Ekonomi

Penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank komersial merupakan upaya strategis pemerintah untuk memperkuat sektor keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi. Meskipun direspons beragam, dampaknya sudah mulai terasa melalui perubahan pada bunga deposito dan potensi peningkatan aktivitas ekonomi.

Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, kebijakan ini akan terus diawasi agar bisa memberikan manfaat optimal tanpa mengganggu stabilitas. Dengan dukungan likuiditas dan kebijakan terukur, upaya memperkuat ekonomi nasional diyakini berjalan sesuai harapan.

Jika ingin, saya bisa kembangkan artikel ini menjadi lebih panjang agar memenuhi batas kata yang diinginkan. Mau saya lanjutkan?

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index