JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kenaikan signifikan di tengah kabar merger dengan Grab. Pada Senin, 10 November 2025, pukul 11.59 WIB, saham GOTO naik 8,20% atau 5 poin ke level Rp 66 per saham.
Dalam sepekan terakhir, saham ini juga mencatat lonjakan 11,86%. Meski begitu, sepanjang tahun, harga saham GOTO masih terkoreksi 7,04% year to date (ytd).
Kenaikan ini dinilai dipicu spekulasi pasar terkait potensi merger antara GOTO dan Grab. Bahkan, rencana penggabungan ini telah dikonfirmasi oleh pihak istana.
Peran Pemerintah dalam Rencana Merger
Menteri Sekretariat Negara, Prasetyo Hadi, menyebut bahwa merger ini akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Namun, hingga kini belum ada keterangan lebih rinci mengenai peran BPI Danantara dalam proses merger.
Keterlibatan pemerintah menjadi penting karena kedua perusahaan ini merupakan penyedia lapangan kerja utama di sektor transportasi digital. Kedua entitas juga memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia.
Dampak Terhadap Pasar dan Investor
Investor menanggapi kabar merger ini dengan antusiasme tinggi, tercermin dari pergerakan harga saham GOTO. Lonjakan harga saham ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia, meski sentimen ini masih bersifat spekulatif.
Analisis menunjukkan bahwa merger dapat memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar transportasi dan e-commerce domestik. Dengan sinergi bisnis, GOTO dan Grab berpotensi menciptakan efisiensi operasional yang lebih tinggi.
Prospek dan Tantangan Ke Depan
Meski isu merger mendorong harga saham, masih ada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah regulasi dan persetujuan pihak berwenang terkait penggabungan dua raksasa teknologi ini.
Namun, jika proses merger berjalan lancar, kedua perusahaan dapat memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan pengalaman pengguna. Hal ini sekaligus membuka peluang investasi lebih luas bagi pemegang saham GOTO.
Tonjolnya saham GOTO di tengah isu merger menegaskan bahwa pasar merespons cepat setiap perkembangan strategis perusahaan. Para investor kini menunggu kepastian langkah berikutnya dari manajemen terkait proses merger dengan Grab.
