KB Bank

KB Bank Fokus Ekspansi Selektif 2025, Bidik Sektor Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional

KB Bank Fokus Ekspansi Selektif 2025, Bidik Sektor Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional
KB Bank Fokus Ekspansi Selektif 2025, Bidik Sektor Hilirisasi dan Infrastruktur Nasional

JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. atau KB Bank menegaskan arah strateginya untuk tahun 2025 dengan menerapkan ekspansi selektif demi menjaga kualitas aset di tengah ketidakpastian ekonomi global. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan tetap berkelanjutan sekaligus meminimalkan potensi pembentukan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) baru.

Manajemen KB Bank menjelaskan bahwa strategi utama di tahun mendatang adalah memperkuat pembiayaan pada sektor-sektor dengan fundamental kuat dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. “Fokus kami tetap pada pertumbuhan aset berkualitas untuk meminimalkan potensi pembentukan NPL baru. Di tahun 2025, kami memprioritaskan pembiayaan pada sektor-sektor dengan daya saing kuat dan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” ujar manajemen KB Bank.

Kebijakan ekspansi ini menjadi bagian dari komitmen bank asal Korea Selatan tersebut dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kehati-hatian manajemen risiko. Dengan pendekatan selektif, KB Bank berupaya mendorong kinerja positif tanpa mengorbankan kualitas portofolio kreditnya.

Sektor Metal, Mining, dan Hilirisasi Jadi Motor Pertumbuhan

KB Bank menempatkan sektor metal dan mining sebagai motor utama pertumbuhan di tahun 2025. Sektor ini dinilai memiliki potensi besar seiring dengan percepatan program hilirisasi sumber daya alam yang tengah digenjot pemerintah Indonesia.

Hilirisasi dinilai mampu memberikan nilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional serta membuka peluang investasi baru bagi sektor perbankan. “Sektor metal dan mining memiliki potensi besar seiring dengan upaya hilirisasi sumber daya alam,” tulis KB Bank dalam keterangan resminya.

Selain sektor tersebut, KB Bank juga memperluas fokus pembiayaan ke sektor consumer goods dan manufaktur, karena kontribusi konsumsi domestik masih mendominasi sekitar 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan potensi pasar yang luas, kedua sektor ini dinilai mampu menjaga pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Sektor infrastruktur juga menjadi perhatian khusus bagi KB Bank, terutama proyek pembangunan jalan dan bandara yang memiliki efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, sektor farmasi dan layanan kesehatan turut menjadi target ekspansi, mengingat permintaan masyarakat terhadap layanan medis terus meningkat.

Telekomunikasi dan Media Masuk Daftar Sektor Prospektif

KB Bank juga menyoroti potensi sektor telekomunikasi dan media yang terus tumbuh di tengah percepatan transformasi digital nasional. Perubahan gaya hidup masyarakat ke arah digitalisasi menjadi peluang bagi perbankan untuk memperluas pembiayaan di bidang tersebut.

Manajemen KB Bank menegaskan bahwa pembiayaan akan tetap dilakukan dengan prinsip selektif dan berorientasi pada industri berfundamental kuat. “Kami fokus pada industri yang memiliki rekam jejak baik serta kepemimpinan yang solid di sektornya,” ungkap pihak manajemen.

Dalam pelaksanaan strategi tersebut, KB Bank memperkuat proses manajemen risiko melalui analisis menyeluruh dan stress testing berkala. Pendekatan ini memastikan bahwa ekspansi kredit yang dilakukan tetap berada dalam koridor kehati-hatian dan sesuai dengan kondisi ekonomi makro terkini.

“Proses pengelolaan risiko juga diperkuat melalui analisis menyeluruh dan stress testing berkala oleh tim kredit kami untuk mengantisipasi dinamika ekonomi makro,” tulis KB Bank dalam pernyataannya.

Kinerja Positif: Laba Berbalik Arah Setelah Tahun Sulit

Kinerja KB Bank menunjukkan perbaikan signifikan sepanjang 2025. Hingga akhir September 2025, KB Bank mencatatkan laba bersih non-konsolidasi sebesar Rp265 miliar, berbalik arah dari posisi rugi Rp2,73 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit menjadi pendorong utama pemulihan tersebut. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp44,32 triliun, naik 10,83% dibandingkan periode September 2024 sebesar Rp39,99 triliun.

Sementara itu, kredit lancar juga mencatatkan peningkatan yang lebih tinggi, tumbuh 13,07% menjadi Rp34,12 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan kualitas pembiayaan sekaligus keberhasilan KB Bank dalam mengelola portofolio kredit yang sehat.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh kuat sebesar 14,48% year on year (YoY). Peningkatan signifikan juga terjadi pada dana murah (CASA) yang naik 38,02% YoY, menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan perbankan KB Bank semakin meningkat.

Kredit Ritel dan Korporasi Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan

Secara segmentasi, pertumbuhan terbesar berasal dari sektor ritel, yang naik 17,32% YoY menjadi Rp15,32 triliun hingga akhir September 2025. Sementara itu, kredit korporasi (wholesale) tumbuh 9,92% YoY menjadi Rp22,32 triliun.

Segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mencatat pertumbuhan stabil sebesar 0,82% YoY menjadi Rp6,68 triliun. Meskipun relatif lebih rendah, KB Bank menegaskan bahwa langkah selektif dalam penyaluran kredit UKM merupakan bagian dari upaya menjaga kualitas aset di tengah ketidakpastian global.

Kebijakan ini juga sejalan dengan strategi KB Bank untuk memperkuat sektor-sektor yang memiliki ketahanan tinggi dan kontribusi besar terhadap perekonomian. Dengan pendekatan yang terukur, bank ini berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian risiko.

Memperkuat Fundamental untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie, menegaskan bahwa pencapaian laba positif menjadi momentum penting untuk memperkuat fundamental perusahaan. Fokus utama ke depan adalah menjaga kualitas aset, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.

“KB Bank optimis dapat menjaga momentum kinerja positif pada kuartal IV 2025 seiring dengan implementasi sejumlah inisiatif perbaikan kualitas aset,” ujar Kunardy. Ia menambahkan bahwa bank akan terus meningkatkan efisiensi secara berkesinambungan untuk menjaga daya saing di tengah tekanan global.

KB Bank juga berkomitmen memperkuat posisi sebagai bank dengan manajemen risiko terbaik di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Strategi ekspansi selektif yang diterapkan diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang.

Sinergi dengan KB Financial Group Dorong Daya Saing Global

Sebagai bagian dari KB Financial Group asal Korea Selatan, KB Bank terus mengoptimalkan sinergi dengan induk usahanya untuk memperkuat modal, teknologi, dan tata kelola. Langkah ini memberikan keunggulan kompetitif dalam mengelola ekspansi pembiayaan di berbagai sektor strategis nasional.

Kolaborasi dengan berbagai entitas grup juga memungkinkan KB Bank memperluas akses terhadap pendanaan dan teknologi finansial canggih. Hal ini menjadi fondasi penting untuk mempercepat digitalisasi layanan dan memperkuat daya saing di pasar domestik.

Dengan strategi terukur dan dukungan grup internasional, KB Bank menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di tengah perubahan lanskap ekonomi global. Bank optimistis langkah ekspansi selektif ini akan memperkuat peran mereka dalam mendukung transformasi ekonomi Indonesia menuju arah yang lebih tangguh dan produktif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index