JAKARTA - Pergerakan harga emas Antam di Pegadaian pada Minggu, 30 November 2025 menjadi perhatian para pemburu logam mulia yang memantau pasar setiap hari. Stabilnya harga pada beberapa ukuran emas membuat banyak orang kembali menilai waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas batangan.
Situasi tersebut menunjukkan bahwa permintaan emas di dalam negeri tetap terjaga meskipun harga global cenderung fluktuatif dalam beberapa pekan terakhir. Konsumen kini semakin berhati-hati sebelum melakukan transaksi agar tidak melewatkan momentum yang tepat.
Harga Emas Antam Stabil di Sejumlah Ukuran
Harga emas Antam 1 gram di Pegadaian pada 30 November 2025 berada di angka Rp2.655.000 yang mencerminkan kondisi stabil dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Angka tersebut menjadi acuan bagi sebagian besar pembeli yang mengincar ukuran standar.
Pada saat yang sama, harga buyback untuk emas Antam berada di kisaran Rp2.293.000 per gram yang masih mengikuti tren harga beberapa minggu terakhir. Selisih antara harga jual dan buyback tetap mencerminkan pergerakan normal di pasar emas ritel.
Kenaikan juga terlihat pada ukuran setengah gram dengan harga jual yang tercatat Rp1.383.000 pada hari tersebut. Harga buyback untuk ukuran 0,5 gram berada di level Rp1.146.000 yang masih mengikuti pola sebelumnya.
Pergerakan harga yang stabil ini membuat ukuran kecil tetap diminati oleh pembeli yang menginginkan investasi dengan modal lebih terjangkau. Banyak dari mereka memilih ukuran ini untuk memulai investasi sambil memantau potensi keuntungan jangka panjang.
Untuk ukuran 100 gram, harga jual mencapai Rp259.064.000 yang memperlihatkan konsistensi harga pada kategori emas berukuran besar. Harga buyback ukuran yang sama berada di angka Rp228.248.000 yang mencerminkan perbedaan nilai sesuai ketentuan pasar.
Emas ukuran besar seperti 100 gram kerap dipilih oleh investor yang ingin menyimpan emas dalam jumlah signifikan. Stabilnya harga pada ukuran tersebut sering dikaitkan dengan tingkat permintaan yang tetap kuat di pasar domestik.
Pada ukuran terbesar yaitu 1.000 gram atau 1 kilogram, harga jual mencapai Rp2.588.960.000 pada hari itu. Harga buyback untuk ukuran ini tercatat sebesar Rp2.271.236.000 yang memperlihatkan selisih yang sejalan dengan pergerakan pasar nasional.
Kondisi tersebut mempertegas bahwa harga emas batangan di Pegadaian tetap berada dalam rentang wajar di tengah dinamika harga global. Banyak investor besar memantau ukuran kilogram karena dianggap lebih efisien dari sisi biaya penyimpanan.
Pola selisih harga jual dan buyback pada berbagai ukuran emas Antam di Pegadaian menunjukkan konsistensi yang telah berlangsung beberapa pekan. Kondisi ini membantu pembeli untuk memperhitungkan rencana transaksi secara lebih matang.
Kebijakan Pajak Berdasarkan Aturan Resmi
Dalam setiap transaksi emas batangan, potongan pajak berlaku sesuai regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. Transaksi penjualan kembali emas batangan ke pihak tertentu akan dikenakan potongan pajak pada nominal tertentu.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nilai di atas Rp10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP. Sementara itu, untuk yang tidak memiliki NPWP akan dikenakan pajak sebesar 3 persen sesuai ketentuan berlaku.
Potongan PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback sebelum dana diterima oleh penjual. Sistem potongan langsung ini memudahkan proses administrasi sehingga penjual tidak perlu melakukan perhitungan terpisah.
Selain itu, pembelian emas batangan juga dikenakan pemotongan pajak sesuai aturan yang berlaku. Pembelian emas terkena PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP berdasarkan ketentuan resmi yang berlaku pada saat ini.
Untuk pembeli yang tidak memiliki NPWP, tarif pajak pembelian emas batangan berada di angka 0,9 persen yang dipotong langsung ketika transaksi berlangsung. Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga transparansi dan kepatuhan wajib pajak dalam sektor perdagangan emas.
Setiap transaksi pembelian emas batangan akan disertai bukti potong PPh 22 yang diberikan kepada pembeli. Bukti potong tersebut dapat digunakan sebagai dasar administrasi maupun pelaporan pada periode tertentu jika diperlukan.
Daftar Harga Emas Antam di Pegadaian 30 November 2025
Daftar harga emas Antam di Pegadaian pada tanggal 30 November 2025 memperlihatkan harga yang stabil pada hampir seluruh ukuran. Pembeli dapat menggunakan daftar harga ini sebagai referensi untuk menentukan jenis dan ukuran emas yang sesuai kebutuhan.
Berikut daftar harga lengkap emas Antam di Pegadaian pada hari tersebut. Setiap ukuran menunjukkan harga yang mengikuti perkembangan pasar dengan kisaran stabil dalam beberapa hari terakhir.
Ukuran 0,5 gram dijual Rp1.383.000 dan menjadi salah satu ukuran kecil yang cukup diminati pembeli pemula. Ukuran 1 gram dibanderol Rp2.655.000 sebagai ukuran yang paling umum dipilih oleh berbagai kalangan.
Pada ukuran 2 gram, harga jual tercatat Rp5.243.000 yang menunjukkan kelipatan harga sesuai standar pasaran. Sedangkan ukuran 3 gram dijual Rp7.837.000 yang masih dianggap terjangkau bagi pembeli yang ingin meningkatkan portofolionya.
Untuk ukuran 5 gram, harga berada di posisi Rp13.024.000 yang kerap dipilih pembeli yang menginginkan komposisi investasi lebih serius. Ukuran 10 gram dibanderol Rp25.988.000 yang menjadi pilihan populer dalam transaksi emas ritel.
Emas ukuran 25 gram memiliki harga Rp64.831.000 yang mencerminkan nilai tinggi namun tetap diminati investor kelas menengah. Ukuran 50 gram dijual Rp129.575.000 yang menunjukkan tren stabil pada kelas menengah ke atas.
Pada ukuran 100 gram, harga mencapai Rp259.064.000 yang menjadi acuan bagi investor dengan kapasitas lebih besar. Semua ukuran tersebut memperlihatkan bahwa pasar emas masih menarik bagi berbagai kalangan dengan kebutuhan berbeda.
Minat Masyarakat terhadap Emas Masih Tinggi
Meskipun harga cenderung stabil, minat masyarakat untuk membeli emas tidak menunjukkan penurunan. Banyak orang masih melihat emas sebagai instrumen lindung nilai yang aman dalam jangka panjang.
Stabilitas harga pada akhir November 2025 membuat pasar emas tetap hidup di berbagai segmen pembeli. Hubungan antara harga global dan permintaan domestik masih menjadi faktor yang menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
