Logistik

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Seluma Bengkulu, 192 Rumah Rusak dan 800 Jiwa Terdampak, Kemensos Turunkan Bantuan Darurat

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Seluma Bengkulu, 192 Rumah Rusak dan 800 Jiwa Terdampak, Kemensos Turunkan Bantuan Darurat
Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Seluma Bengkulu, 192 Rumah Rusak dan 800 Jiwa Terdampak, Kemensos Turunkan Bantuan Darurat

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada Jumat dini hari. menyebabkan kerusakan signifikan pada 192 rumah dan berdampak langsung pada sekitar 800 jiwa warga setempat. Menanggapi bencana ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mencatat data awal dampak gempa serta berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) yang segera mengerahkan bantuan dan tim respons ke lokasi terdampak.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa Kemensos telah menerjunkan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke beberapa titik terdampak di wilayah Bengkulu. “Tim Tagana saat ini sudah berada di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara. Mereka bertugas membantu evakuasi warga, melakukan monitoring, pendataan, sekaligus memberikan dukungan langsung kepada masyarakat yang terdampak gempa,” ujar Gus Ipu.

Selain pengiriman tim, Kemensos juga telah mendistribusikan berbagai bantuan logistik yang sangat dibutuhkan para korban. Bantuan yang dikirim berasal dari Gudang Regional Barat di Palembang dan terdiri dari paket lauk pauk siap saji sebanyak 5.000 paket, 800 lembar kasur, 500 lembar selimut, 400 paket family kit, 400 paket kids ware, 1.000 paket makanan siap saji, 500 lembar tenda gulung, 80 unit tenda keluarga portable, serta 10 unit tenda serbaguna 2024.

Gus Ipul menegaskan, “Bantuan darurat ini merupakan respons cepat dari Kemensos untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana, mulai dari makanan siap saji hingga perlengkapan tidur dan tempat berlindung sementara.” Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan layanan psikososial bagi korban yang membutuhkan pendampingan mental pasca-bencana.

Dalam kesempatan yang sama, Mensos juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Informasi perkembangan terbaru mengenai bencana ini dapat terus dipantau melalui situs resmi BMKG, BNPB, serta petugas di lapangan agar masyarakat tidak panik dan dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat,” katanya.

Penjelasan BMKG Tentang Gempa

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan secara teknis mengenai fenomena gempa tersebut. Menurutnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi di Kabupaten Seluma merupakan jenis gempa menengah yang diakibatkan oleh aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng tektonik. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” jelas Daryono.

Lebih lanjut, Daryono menegaskan bahwa berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan BMKG, gempa tersebut tidak memiliki potensi untuk memicu tsunami, sehingga masyarakat di wilayah pesisir diimbau tetap waspada namun tidak panik berlebihan.

Dampak Gempa Terasa Hingga Beberapa Daerah Sekitar

Dampak getaran gempa juga dirasakan di sejumlah wilayah di Bengkulu dan sekitarnya dengan berbagai intensitas. Gempa dirasakan dengan skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) di Kota Bengkulu dan Kabupaten Empat Lawang. Sementara wilayah Kepahiang, Liwa, Lemong, Rejang Lebong, Tais, dan Lubuk Linggau merasakan gempa pada skala IV MMI. Sedangkan daerah Mukomuko merasakan intensitas getaran sebesar III MMI, yang termasuk kategori ringan.

BPBD Provinsi Bengkulu terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk memastikan penanganan bencana berjalan lancar dan tepat sasaran. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan tidak mudah terpancing informasi hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.

Faktor Penting dalam Penanganan Darurat

Bencana gempa bumi dengan kekuatan besar seperti yang terjadi di Seluma menuntut respon cepat dari berbagai pihak guna meminimalisir kerugian materi dan jiwa. Selain bantuan logistik, kehadiran tim siaga seperti Tagana sangat krusial dalam tahap evakuasi dan penanganan awal. “Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan yang memadai, termasuk akses terhadap layanan kesehatan dan psikososial,” tegas Gus Ipul.

Kemensos juga menyiapkan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. “Fokus kami saat ini adalah pemenuhan kebutuhan mendesak dan memastikan korban bisa bertahan dalam masa pemulihan awal. Kami juga akan mengupayakan langkah lanjutan sesuai kebutuhan yang akan dievaluasi dari waktu ke waktu,” tambahnya.

Peran Masyarakat dan Informasi Resmi

Dalam kondisi bencana, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan terutama dalam menjaga keamanan lingkungan serta melaporkan kondisi terkini kepada petugas. Masyarakat juga diingatkan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan Kemensos, agar tindakan yang diambil bisa efektif dan terkoordinasi.

Sebagai penutup, gempa bumi magnitudo 6,3 di Bengkulu menjadi peringatan penting akan risiko bencana alam yang selalu mengintai. Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan secara berkelanjutan menjadi kunci utama untuk meminimalisir dampak bencana yang dapat menimpa masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index