JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mendapat mandat dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) Tahap I. Total dana yang akan disalurkan mencapai Rp4,4 triliun, menyasar 4,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Ia menegaskan bahwa program ini juga bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.
BLTS Kesra dapat dicairkan melalui berbagai jaringan BRI, baik kantor cabang maupun e-channel. Sampai akhir kuartal III/2025, BRI memiliki 7.405 kantor operasional, 10.650 ATM, 9.007 mesin CRM, serta lebih dari 1,2 juta Agen BRILink di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan salah satu dari dua paket ekonomi pemerintah yang diumumkan pada Oktober 2025. Tujuannya adalah untuk mendorong daya beli masyarakat, memperluas kesempatan kerja, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Target Penerima dan Jadwal Penyaluran
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan penyaluran BLTS Kesra berlangsung Oktober–Desember 2025. Program ini akan diterima oleh 35.046.783 KPM, lebih tinggi dibanding BLT sebelumnya, dan diperkirakan menjangkau sekitar 140 juta orang jika satu KPM terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak.
Penyaluran dilakukan melalui himpunan bank milik negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia. Langkah ini diambil untuk menjangkau seluruh daerah secara merata dan memastikan bantuan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.
Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut total KPM dari desil 1 sampai 4 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) adalah 35,04 juta. Dari jumlah tersebut, 16,3 juta KPM penerima bansos reguler dan BLTS telah diverifikasi dan divalidasi.
Selain penerima reguler, terdapat penerima baru BLTS sebanyak 18,7 juta KPM. Dari jumlah ini, 16,8 juta telah dilakukan verifikasi, dengan 12,6 juta dinyatakan layak menerima bantuan dan 4,2 juta dinyatakan tidak layak.
Masih terdapat 1,9 juta KPM yang sedang dalam proses verifikasi. Proses ini dilakukan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Arahan Penggunaan Bantuan
Gus Ipul meminta agar KPM memanfaatkan bantuan dengan bijak. Ia menekankan dana BLTS Kesra tidak boleh digunakan untuk membeli rokok, berjudi, membayar utang, atau keperluan lain yang di luar ketentuan program.
“Bantuan harus digunakan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tegas Gus Ipul. Pesan ini penting untuk memastikan dampak program maksimal bagi penerima dan ekonomi lokal.
BRI memastikan seluruh proses penyaluran berjalan aman dan efisien. Dengan jaringan yang luas dan sistem digital, KPM dapat mencairkan dana tanpa kesulitan, termasuk di daerah-daerah terpencil.
Selain menjaga aksesibilitas, BRI juga menyiapkan layanan pelanggan untuk membantu KPM memahami prosedur pencairan. Hal ini menjadi bagian dari komitmen bank untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Program BLTS Kesra diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga. Peningkatan daya beli masyarakat akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka pendek hingga menengah.
Penyaluran tahap I BLTS Kesra merupakan ujian awal efektivitas program. Keberhasilan tahap ini akan menjadi tolok ukur untuk distribusi tahap berikutnya dan program bantuan sosial lainnya di masa depan.
BRI juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Langkah ini penting agar distribusi bantuan tepat waktu dan tidak terjadi penumpukan di satu lokasi.
Melalui kolaborasi dengan Himbara dan PT Pos Indonesia, BRI dapat menjangkau KPM di berbagai provinsi. Sistem ini diharapkan menurunkan risiko kesalahan penyaluran dan meningkatkan efisiensi program.
Selain itu, pemanfaatan agen BRILink membantu menyalurkan dana ke wilayah yang belum memiliki kantor cabang BRI. Cara ini menjadi solusi untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Program BLTS Kesra menjadi bagian dari strategi pemerintah menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Bantuan langsung ini diharapkan dapat menahan laju inflasi dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
BRI menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam penyaluran bantuan. Semua mekanisme telah disiapkan agar dana benar-benar diterima KPM yang berhak.
Dengan pencairan yang tepat sasaran, diharapkan BLTS Kesra memberi manfaat nyata. Baik dalam meningkatkan daya beli masyarakat maupun mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di setiap provinsi.