Kepala BRIN Arif Satria Targetkan Perluasan Peneliti dan Pendanaan Riset Strategis

Selasa, 11 November 2025 | 14:23:15 WIB
Kepala BRIN Arif Satria Targetkan Perluasan Peneliti dan Pendanaan Riset Strategis

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru, Senin, 10 November 2025. Langkah ini menandai era baru bagi penguatan riset dan inovasi di Indonesia, dengan fokus pada bidang pangan, energi, dan air.

Arif, yang sebelumnya menjabat Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, menyatakan akan memperbanyak jumlah peneliti serta memperkuat pendanaan riset melalui kemitraan strategis. Salah satu mitra utama yang disebutkan adalah Danantara, superholding BUMN yang diharapkan dapat mendukung ekosistem penelitian secara signifikan.

Penguatan Ekosistem Riset Nasional

Usai pelantikan, Arif menjelaskan bahwa BRIN akan mengawal program-program prioritas Presiden Prabowo terkait pembangunan nasional. Ia menekankan bahwa riset dan inovasi yang kuat berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, karena korelasi positif antara skor inovasi global dan GDP per kapita sudah terbukti secara internasional.

“Kalau semakin tinggi Global Score Innovation Index, hampir pasti GDP per kapita juga meningkat,” ungkap Arif kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Pernyataan ini menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas penelitian sebagai fondasi pembangunan ekonomi jangka panjang.

Konsolidasi Nasional dan Kemitraan Horizontal

Arif berencana melakukan konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem riset baik secara horizontal maupun vertikal. Secara horizontal, BRIN akan memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk menambah jumlah peneliti di Indonesia.

Selain kuantitas, kualitas penelitian juga menjadi perhatian utama. BRIN menargetkan peningkatan dana, infrastruktur, serta ekosistem riset agar hasil penelitian memiliki daya saing global.

Strategi Talent Management dan Pengembangan Peneliti

Menurut Arif, jumlah peneliti Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand dan Korea Selatan. Oleh karena itu, talent management menjadi kunci untuk meningkatkan kapasitas riset nasional dan memastikan peneliti berbakat dapat berkontribusi secara maksimal.

“Jumlah peneliti harus kami tingkatkan karena per sejuta penduduk masih rendah dibandingkan negara lain,” kata Arif. Program peningkatan jumlah peneliti ini akan mencakup rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karier ilmuwan muda di berbagai bidang strategis.

Kemitraan dengan Danantara dan Pendanaan Riset

BRIN di bawah kepemimpinan Arif juga akan menjalin kemitraan dengan Danantara untuk memperkuat pendanaan riset. Menurutnya, sumber pembiayaan dari sektor industri menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan penelitian dan inovasi di berbagai sektor strategis.

“Masih banyak opportunity termasuk bermitra dengan Danantara, salah satu mitra strategis yang harus diperkuat,” ujarnya. Kemitraan ini diharapkan tidak hanya menyediakan dana, tetapi juga memperluas peluang kolaborasi riset antara BRIN dan sektor industri.

Fokus pada Prioritas Strategis Nasional

BRIN akan menitikberatkan penelitian pada tiga sektor prioritas, yakni pangan, energi, dan air. Arif menekankan bahwa inovasi di bidang ini dapat memperkuat ketahanan nasional dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan.

Dengan strategi ini, BRIN berambisi menjadi pusat riset unggulan yang mendukung program nasional serta mendorong kemajuan industri berbasis teknologi tinggi. Ke depan, inovasi dan penelitian diharapkan selaras dengan kebutuhan ekonomi serta tantangan global yang terus berkembang.

Terkini