JAKARTA - Bandara Dhoho Kediri kembali menjadi perhatian publik setelah diumumkan akan resmi beroperasi kembali dengan penerbangan perdana pada Senin, 10 November 2025. Maskapai Super Air Jet ditunjuk sebagai operator pertama yang melayani rute reguler dari Kediri menuju Jakarta (Soekarno-Hatta).
Pemerintah Kabupaten Kediri bersama para pemangku kepentingan telah memastikan segala persiapan berjalan optimal menjelang pembukaan tersebut. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, M. Solikin, seluruh pihak terkait sudah diundang untuk hadir dalam momen penting ini.
“Semua stakeholder sudah kami undang, sama seperti saat first landing pada 2024 lalu. Besok Mas Bupati juga hadir,” ujar Solikin pada Sabtu, 8 November 2025.
Penerbangan Perdana dan Jadwal Rutin
Rute penerbangan Bandara Dhoho Kediri–Jakarta (Soekarno-Hatta) akan dilayani sebanyak tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi kebangkitan sektor transportasi udara di wilayah Kediri dan sekitarnya.
Untuk penerbangan perdana pada Senin, pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-356 akan lepas landas dari Jakarta pukul 10.20 WIB. Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Dhoho pada pukul 11.50 WIB sebelum kembali ke Jakarta pukul 12.30 WIB dengan nomor penerbangan IU-357 dan mendarat pukul 14.00 WIB.
Pemerintah Kabupaten Kediri optimistis penerbangan reguler ini dapat berlanjut secara konsisten jika mendapat dukungan dari masyarakat. Solikin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak agar Bandara Dhoho benar-benar menjadi pusat mobilitas baru bagi warga Jawa Timur bagian selatan.
“Harapannya, kalau sudah berjalan tiga kali seminggu, masyarakat ikut mendukung agar penerbangan bisa berlanjut terus. Karena ini memberikan pilihan baru bagi warga,” ungkap Solikin.
Harga Tiket Kompetitif dan Terjangkau
Bandara Dhoho Kediri menawarkan tarif penerbangan yang cukup bersaing dibandingkan moda transportasi lain. Harga tiket dari Kediri ke Jakarta dipatok sekitar Rp700.000, sedangkan dari Jakarta ke Kediri sekitar Rp800.000.
Solikin menyebut, harga tersebut sudah termasuk subsidi dari pihak maskapai dan pengelola bandara agar tetap terjangkau bagi masyarakat luas. “Harga itu tidak kalah dengan tarif kereta. Karena ada subsidi baik dari maskapai maupun dari bandara,” jelasnya.
Kehadiran tarif kompetitif ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi udara. Selain efisien dalam waktu tempuh, layanan dari Bandara Dhoho juga memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang dengan fasilitas modern yang sudah disiapkan.
Program Promosi dan Kolaborasi Sektor Wisata
Pemerintah Kabupaten Kediri juga menyiapkan berbagai strategi kreatif untuk mendukung operasional Bandara Dhoho. Salah satu program unggulan adalah Boarding Pass Benefit, yakni potongan harga di berbagai tempat wisata, hotel, dan toko oleh-oleh hanya dengan menunjukkan boarding pass penerbangan Super Air Jet.
“Kami sedang mengajukan kerja sama dengan beberapa daerah, termasuk Trenggalek. Nantinya boarding pass bisa digunakan sebagai voucher gratis masuk tempat wisata atau mendapatkan diskon di hotel dan toko oleh-oleh,” ujar Solikin.
Program ini akan memberikan potongan harga bervariasi mulai dari 5 hingga 90 persen tergantung kesepakatan dengan mitra usaha. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kediri dan sekitarnya.
Selain menggandeng sektor pariwisata, Pemkab Kediri juga melibatkan pelaku usaha transportasi lokal. Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat konektivitas antara bandara dengan pusat kota, terminal, hingga destinasi wisata.
Persiapan Rute Internasional dan Dampak Ekonomi
Bandara Dhoho Kediri tidak hanya difokuskan untuk penerbangan domestik, tetapi juga diproyeksikan menjadi pintu gerbang penerbangan internasional di masa mendatang. Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar ke depan rute umrah dan haji bisa langsung diberangkatkan dari Kediri.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan bertemu dengan para pelaku travel. Tujuannya agar bisa menyiapkan layanan yang mendukung, terutama untuk penerbangan internasional seperti umrah,” jelas Solikin.
Kehadiran Bandara Dhoho diharapkan membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat sekitar. Selain membuka lapangan kerja baru, keberadaan bandara juga diyakini akan meningkatkan investasi daerah, memperluas jaringan perdagangan, serta mempercepat mobilitas barang dan jasa.
Solikin menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara maskapai, pengelola bandara, pelaku usaha, dan masyarakat. Dengan kerja sama tersebut, Bandara Dhoho dapat beroperasi secara optimal serta memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Kediri.
“Kalau semua pihak bersinergi, Bandara Dhoho tidak hanya sekadar tempat mendarat dan lepas landas, tapi menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi wilayah ini,” tuturnya.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Masyarakat Kediri menyambut positif kabar beroperasinya kembali Bandara Dhoho. Banyak warga menilai, keberadaan bandara ini akan mempermudah akses perjalanan ke berbagai kota besar, terutama Jakarta, tanpa harus melalui Surabaya atau Malang terlebih dahulu.
Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan seluruh fasilitas di bandara tetap dalam kondisi prima. Langkah ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan efisien.
Bandara Dhoho Kediri diharapkan menjadi kebanggaan baru masyarakat Jawa Timur bagian selatan. Dengan dukungan masyarakat dan sinergi lintas sektor, Bandara ini diyakini mampu tumbuh menjadi pusat konektivitas yang strategis serta motor penggerak ekonomi baru di wilayah Kediri dan sekitarnya.