JAKARTA - Perjalanan mudik dengan mobil listrik semakin menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kendaraan ramah lingkungan. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar perjalanan tetap nyaman dan tanpa kendala, terutama terkait dengan pengisian daya baterai.
Berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin atau solar yang dapat diisi ulang dalam waktu singkat, mobil listrik membutuhkan waktu lebih lama untuk pengisian daya. Pengisian cepat (fast charging) membutuhkan waktu minimal 20 menit, sedangkan pengisian daya normal bisa memakan waktu lebih lama tergantung pada jenis stasiun pengisian dan kapasitas baterai kendaraan. Oleh karena itu, manajemen waktu dan perencanaan perjalanan menjadi faktor krusial saat mudik menggunakan mobil listrik.
Menurut Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, perjalanan jauh dengan mobil listrik sebenarnya hanya soal pola pikir dan kebiasaan pengguna. "Tentu ada perubahan pola pikir yang harus disesuaikan ketika Anda mulai ingin menggunakan mobil listrik untuk kebutuhan perjalanan jauh. Manajemen penggunaan serta timing perlu diperhatikan," ujarnya.
Luther menekankan bahwa persiapan yang matang akan membuat perjalanan dengan mobil listrik menjadi lebih nyaman, apalagi di tengah meningkatnya jumlah kendaraan listrik yang digunakan masyarakat. Ia menambahkan bahwa BYD telah menyiapkan berbagai strategi untuk membantu pengguna mobil listrik selama masa mudik, termasuk akses ke stasiun pengisian daya dan layanan teknis di titik-titik tertentu.
"Kami menyadari pentingnya memiliki kendaraan listrik yang handal untuk menunjang mobilitas jarak jauh, terutama menjelang periode mudik. Makanya, kami di BYD juga menyiapkan ragam strategi, termasuk untuk pengisian baterai," tambahnya.
Selain infrastruktur pengisian daya, BYD juga menyiapkan fasilitas tambahan di beberapa lokasi strategis. Fasilitas ini memungkinkan pengguna mobil listrik untuk melakukan pemeriksaan kendaraan, konsultasi teknis, serta mendapatkan layanan darurat jika mengalami kendala selama perjalanan.
"Kami percaya, kendaraan listrik kini dapat semakin diandalkan dan menjadi pilihan alternatif bagi banyak pengguna, mendukung mobilitas keluarga Indonesia dalam segala kondisi perjalanan," kata Luther.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik mobil listrik saat mudik adalah manajemen waktu pengisian daya. Pengguna sebaiknya tidak menunggu hingga daya baterai mobil turun ke level yang sangat rendah sebelum mengisi ulang.
Disarankan untuk mulai mencari fasilitas pengisian daya saat baterai berada di level 50 persen, atau setidaknya tidak kurang dari 20 persen. Hal ini untuk menghindari risiko kehabisan daya di tengah perjalanan, terutama di daerah yang mungkin belum memiliki cukup banyak stasiun pengisian.
Selain itu, pengguna mobil listrik juga bisa memanfaatkan waktu istirahat untuk melakukan pengisian daya. Jika berhenti di rest area untuk beribadah atau makan, sebaiknya sekalian mencari stasiun pengisian daya yang tersedia. Dengan cara ini, perjalanan dapat terus berlanjut tanpa harus menunggu baterai benar-benar hampir habis.
Menggunakan aplikasi pencari stasiun pengisian daya juga menjadi strategi yang efektif. Saat ini, beberapa aplikasi sudah menyediakan informasi real-time tentang lokasi charging station, ketersediaan slot pengisian, serta jenis konektor yang tersedia. Ini sangat membantu pengguna dalam merencanakan perjalanan dan menghindari antrian panjang di stasiun pengisian.
Penting juga untuk memahami jenis pengisian daya yang tersedia di berbagai lokasi. Beberapa rest area di jalur tol utama sudah dilengkapi dengan fasilitas fast charging yang memungkinkan pengisian daya lebih cepat dibandingkan pengisian biasa di rumah atau kantor.
Selain dari sisi teknis, kondisi fisik pengemudi juga harus menjadi perhatian utama. Jangan sampai terlalu fokus pada pengisian daya dan jarak tempuh hingga melupakan waktu istirahat. Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri juga selalu mengimbau agar pemudik beristirahat setiap 3-4 jam sekali guna menjaga konsentrasi saat berkendara.
Mudik dengan mobil listrik memang membutuhkan sedikit penyesuaian dalam pola perjalanan, namun dengan persiapan yang matang, perjalanan bisa tetap lancar dan nyaman. Pengguna kendaraan listrik perlu memahami bahwa efisiensi perjalanan sangat bergantung pada kebiasaan pengisian daya yang baik serta pemanfaatan infrastruktur yang sudah tersedia.
Dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan listrik serta meningkatnya jumlah stasiun pengisian daya di berbagai daerah, mobil listrik bisa menjadi pilihan yang semakin menarik bagi para pemudik. Yang terpenting adalah selalu mengutamakan keselamatan, memastikan kendaraan dalam kondisi prima, serta merencanakan perjalanan dengan baik agar mudik tetap menyenangkan.