PTPP Percepat Pembangunan Bendungan Manikin di NTT, Perkuat Ketahanan Pangan dan Kendalikan Banjir

Jumat, 09 Mei 2025 | 09:30:27 WIB
PTPP Percepat Pembangunan Bendungan Manikin di NTT, Perkuat Ketahanan Pangan dan Kendalikan Banjir

JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP menunjukkan komitmen nyatanya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pengendalian bencana melalui percepatan pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek infrastruktur strategis ini telah mencatat kemajuan signifikan dan menjadi bagian penting dari pembangunan nasional yang menyasar wilayah timur Indonesia.

Pembangunan Bendungan Manikin merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang digarap dengan nilai kontrak sebesar Rp933,6 miliar. Proyek ini dimulai sejak 15 Januari 2019 dan dijadwalkan rampung pada 15 Desember 2025. Hingga awal Mei 2025, realisasi fisik proyek telah mencapai 83,14 persen, melampaui target yang ditetapkan sebesar 82,687 persen.

Proyek ini dikerjakan melalui skema kerja sama operasional (joint operation/JO), di mana PTPP memegang porsi terbesar sebagai pemimpin konsorsium dengan kontribusi sebesar 72,5 persen. Pengerjaannya difokuskan untuk menyediakan infrastruktur air yang memadai guna mendukung aktivitas pertanian dan menjaga keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut.

Manfaat Strategis dan Lingkungan

Bendungan Manikin dirancang untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Fasilitas ini nantinya akan menyediakan air baku sebesar 700 liter per detik, mencukupi kebutuhan air bersih bagi ribuan penduduk. Selain itu, bendungan juga akan mengairi lahan pertanian seluas 310 hektare, sebuah angka signifikan dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

Tak hanya untuk irigasi dan air baku, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir yang kerap melanda kawasan sekitarnya selama musim penghujan. Kawasan sekitar bendungan pun memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis air, yang diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Teknologi Modern dan Inovatif

Dalam pengerjaannya, Bendungan Manikin mengusung sejumlah keunggulan teknis. Salah satu metode yang diterapkan adalah sistem paralel antara galian terowongan (tunneling) dan beton lining. Teknik ini terbukti mempercepat proses pengerjaan sambil memastikan kekuatan struktur terowongan.

Selain itu, bendungan ini menggunakan desain spillway tipe Morning Glory yang dikenal unik dan efisien. Desain tersebut memungkinkan air melimpas masuk melalui sebuah poros vertikal (shaft) dan dialirkan ke dalam terowongan bawah tanah sebelum kembali ke aliran sungai utama. Sistem ini dirancang untuk meminimalkan risiko banjir dan menjaga kelestarian ekosistem sungai.

Dukungan Pemerintah Pusat

Kehadiran proyek ini mendapat perhatian langsung dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Dalam kunjungan kerjanya ke lokasi proyek pada Kamis, 8 Mei 2025, Gibran menekankan pentingnya pembangunan bendungan tersebut sebagai bentuk investasi jangka panjang yang akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat NTT.

“Pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti Bendungan Manikin, sangat esensial karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan,” ujar Gibran dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut, Gibran menyatakan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat yang harus dijaga agar pelaksanaannya berjalan lancar dan tuntas tepat waktu.

“Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat harus dilakukan guna memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek ini terus diperkuat,” tambahnya.

Komitmen PTPP dalam Pembangunan Nasional

PTPP sebagai kontraktor pelaksana utama menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Manikin sesuai dengan standar kualitas tertinggi dan tepat waktu. Perusahaan pelat merah ini dikenal aktif dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur besar yang menjadi bagian dari agenda prioritas pemerintah, termasuk proyek dalam kerangka Asta Cita sembilan agenda pembangunan nasional.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, mengungkapkan bahwa perusahaannya terus melakukan inovasi demi mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor infrastruktur sumber daya air yang berkaitan langsung dengan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

“PTPP akan terus menghadirkan inovasi dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor lewat berbagai teknologi unggulan, seperti building information modeling (BIM) dan sistem ERP yang memadai. PTPP siap menjadi mitra strategis dalam pembangunan Indonesia yang lebih maju dan tangguh,” tegas Joko.

Target Selesai Desember 2025

Dengan progres fisik yang telah melampaui target, PTPP optimistis bahwa pembangunan Bendungan Manikin dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal. Fokus utama saat ini adalah menyelesaikan sejumlah komponen penting, seperti pekerjaan spillway, terowongan, dan struktur pelengkap lainnya. Setelah selesai, bendungan ini akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Keberadaan bendungan ini diharapkan menjadi solusi permanen atas permasalahan kekeringan, banjir, serta krisis air bersih yang selama ini menghantui sebagian besar wilayah NTT, khususnya di Kabupaten Kupang.

Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Masyarakat setempat pun menyambut baik pembangunan bendungan ini. Selain membuka lapangan kerja selama proses konstruksi, kehadiran bendungan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membawa dampak ekonomi jangka panjang. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan sejumlah program pendukung guna memaksimalkan manfaat bendungan, termasuk pelatihan petani dan pengembangan kawasan wisata air.

Dengan pencapaian ini, PTPP kembali menegaskan posisinya sebagai BUMN konstruksi terdepan yang konsisten mendukung pembangunan nasional secara menyeluruh, terutama di kawasan timur Indonesia yang selama ini masih membutuhkan banyak dukungan infrastruktur dasar.

Terkini

14 Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Penuaan Dini Tubuh

Senin, 22 September 2025 | 16:18:21 WIB

6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium yang Perlu Diketahui

Senin, 22 September 2025 | 16:18:17 WIB

Tablet Redmi Pad 2 Pro: Layar 12,1 Inci dan Baterai Jumbo

Senin, 22 September 2025 | 16:18:15 WIB

Pesona Miyagi, Surga Alam dan Kuliner Otentik di Jepang

Senin, 22 September 2025 | 16:18:12 WIB