KAI

Dorong Perekonomian dan Perluas Kesempatan Kerja, KAI Daop 5 Serap 1.477 Tenaga Kontrak Tahun 2025

Dorong Perekonomian dan Perluas Kesempatan Kerja, KAI Daop 5 Serap 1.477 Tenaga Kontrak Tahun 2025
Dorong Perekonomian dan Perluas Kesempatan Kerja, KAI Daop 5 Serap 1.477 Tenaga Kontrak Tahun 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan membuka ribuan lapangan kerja di tahun 2025. Melalui langkah strategisnya, KAI Daop 5 berhasil menyerap sebanyak 1.477 tenaga kerja kontrak atau outsourcing yang disebar di berbagai wilayah kerja operasionalnya. Upaya ini menjadi wujud nyata kontribusi perusahaan dalam memberdayakan sumber daya manusia lokal dan membangun sistem transportasi publik yang andal dan berkualitas.

Rekrutmen tenaga kontrak ini menjadi pelengkap dari 1.791 pekerja organik yang telah menjadi bagian dari struktur utama KAI. Dengan demikian, total tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Daop 5 mencapai lebih dari 3.268 orang. Seluruh tenaga kerja ini memiliki peran penting dalam mendukung pelayanan jasa transportasi kereta api yang semakin berkembang di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Distribusi tenaga kerja tersebut tersebar di sejumlah daerah, yakni di Purwokerto sebanyak 325 pekerja, di Cilacap sebanyak 105 pekerja, dan di Kutoarjo sebanyak 266 pekerja. Ketiga wilayah tersebut merupakan bagian vital dalam jalur operasional Daop 5, yang kerap menjadi penghubung utama bagi mobilitas masyarakat dan arus logistik.

“Perekrutan tenaga kerja ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi KAI dalam memperluas kesempatan kerja dan mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari jalur dan operasional KAI,” ungkap Manager Humas Daop 5 Purwokerto.

Tenaga kerja kontrak yang direkrut pada tahun ini ditempatkan untuk mengisi berbagai bidang pendukung, seperti satuan keamanan (security), petugas kebersihan (cleaning service), dan layanan pelanggan (customer service). Untuk memastikan bahwa kualitas layanan tetap prima, para tenaga kerja ini tidak hanya dipekerjakan, tetapi juga diberi pelatihan dan pembekalan sesuai dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan oleh KAI. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah anak usaha KAI seperti KAI Service, KAI Wisata, dan KAI Properti. Ketiga entitas anak usaha tersebut berperan sebagai penyedia jasa layanan pendukung, sekaligus menjadi mitra strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bekerja di lingkungan operasional kereta api.

Dengan menambah jumlah tenaga kerja di berbagai sektor pendukung, KAI tidak hanya berupaya menjaga layanan publik tetap berjalan optimal, tetapi juga mengembangkan model bisnis yang berbasis pada kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Rekrutmen ini juga sekaligus menjadi bagian dari strategi KAI dalam membentuk ekosistem kerja yang lebih adaptif dan profesional, di mana pekerja organik dan tenaga kontrak saling melengkapi demi tercapainya pelayanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi penumpang.

“Kami berkomitmen untuk terus membuka peluang kerja secara adil dan transparan, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Krisbiyantoro.

Sebagai salah satu BUMN strategis, PT Kereta Api Indonesia memiliki peran ganda dalam pembangunan nasional. Tidak hanya sebagai penyedia jasa transportasi massal yang terjangkau dan efisien, namun juga sebagai agen pembangunan sosial-ekonomi. Keterlibatan aktif dalam penyerapan tenaga kerja merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diwujudkan secara langsung dalam kehidupan masyarakat. KAI Daop 5 memandang bahwa pembangunan sektor transportasi yang berkelanjutan tidak cukup hanya melalui modernisasi infrastruktur dan peningkatan teknologi, tetapi juga perlu dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.

Langkah KAI Daop 5 ini juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect atau dampak berganda bagi ekonomi lokal. Dengan bertambahnya tenaga kerja di daerah, daya beli masyarakat akan meningkat dan roda ekonomi akan berputar lebih cepat. Sektor-sektor pendukung seperti makanan dan minuman, transportasi lokal, hingga akomodasi juga turut merasakan dampak dari meningkatnya aktivitas di lingkungan stasiun dan jalur kereta api. Dalam konteks ini, KAI telah menempatkan dirinya bukan hanya sebagai penyedia jasa angkutan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam sistem pembangunan regional dan nasional.

Penambahan tenaga kerja kontrak juga menjadi solusi strategis dalam menjawab tantangan meningkatnya volume penumpang kereta api dan kebutuhan akan layanan yang lebih personal serta cepat tanggap. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penumpang kereta api di wilayah Daop 5 mengalami tren peningkatan, baik untuk perjalanan jarak jauh, menengah, maupun lokal. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus memperluas kapasitas operasional dan memperkuat struktur pelayanannya, salah satunya melalui penambahan tenaga kerja.

Sebagai perusahaan yang telah berusia lebih dari satu abad, KAI memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan keberpihakan kepada masyarakat. Proses rekrutmen dilakukan secara terbuka dan melalui prosedur yang ketat guna memastikan bahwa tenaga kerja yang direkrut benar-benar memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama dalam setiap tahapan rekrutmen agar tidak hanya memperkuat integritas perusahaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI.

Dengan langkah rekrutmen ini, KAI Daop 5 tidak hanya memperkuat struktur internal perusahaan, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Di tengah tantangan ketenagakerjaan dan naiknya tingkat pengangguran di sejumlah wilayah, langkah ini memberikan harapan baru bagi banyak orang untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.

Melalui program perekrutan yang terus berkelanjutan dan sistem pelayanan yang terus ditingkatkan, KAI Daop 5 bertekad menjadikan layanan kereta api tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan pemberdayaan masyarakat. Dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, mitra usaha, dan masyarakat luas, menjadi kunci keberhasilan upaya ini dalam menciptakan layanan transportasi yang inklusif dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index