BUMN

KAI Daop 8 Surabaya Dukung Pelatihan UMKM Naik Kelas Kementerian BUMN untuk Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

KAI Daop 8 Surabaya Dukung Pelatihan UMKM Naik Kelas Kementerian BUMN untuk Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
KAI Daop 8 Surabaya Dukung Pelatihan UMKM Naik Kelas Kementerian BUMN untuk Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang diselenggarakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Brawijaya, Kantor PT KAI Daop 8 Surabaya, yang dihadiri lebih dari 150 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai sektor yang berada di wilayah Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM agar dapat meningkatkan kapasitas usaha mereka, sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Dukungan KAI Daop 8 dalam Penguatan UMKM

Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi KAI dengan Kementerian BUMN dan berbagai BUMN lainnya untuk mendukung UMKM di Indonesia. Menurut Wisnu, penguatan UMKM menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Ia juga menekankan bahwa kegiatan pelatihan ini sesuai dengan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mencapai kemandirian ekonomi nasional yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi penguatan ekonomi nasional, terutama dalam mendukung program UMKM. Dengan pelatihan yang tepat sasaran, kami berharap UMKM bisa tumbuh lebih profesional, kompetitif, dan siap bersaing di pasar digital maupun global,” ujar Wisnu Pramudyo.

Pelatihan “UMKM Naik Kelas” tersebut tidak hanya membahas aspek teknis bisnis, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang regulasi, manajemen keuangan, serta pemasaran digital. Para peserta mendapatkan materi dari narasumber yang berkompeten, seperti regulasi BPOM dan sertifikasi halal dari PT Surveyor Indonesia, serta pengelolaan keuangan yang dibawakan oleh OJK Provinsi Jawa Timur.

Strategi Branding dan Digital Marketing untuk Meningkatkan Daya Saing

Dalam pelatihan ini, pelaku UMKM juga diajarkan mengenai strategi branding dan pemanfaatan media sosial serta iklan digital sebagai alat untuk memperluas jangkauan pasar. Mengingat pentingnya digitalisasi dalam perkembangan bisnis masa kini, pelatihan ini memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memahami bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak penjualan dan daya saing produk mereka.

Salah satu peserta, seorang pelaku UMKM di sektor makanan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Materi yang kami terima sangat relevan dengan kebutuhan kami, terutama tentang digital marketing dan pengelolaan keuangan. Kami merasa lebih siap untuk mengembangkan usaha dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ujar salah satu peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut.

Menteri BUMN Dorong Pendampingan untuk UMKM

Pelatihan ini juga mendapat perhatian khusus dari Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menegaskan bahwa pendampingan dan pelatihan UMKM adalah bagian dari strategi fundamental dalam memperkuat daya saing UMKM. Menurut Erick, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, dan untuk itu, pendampingan yang berkelanjutan diperlukan agar mereka dapat terus berkembang dan bersaing, baik di pasar nasional maupun global.

Dalam acara tersebut, hadir pula Staff Khusus Menteri BUMN Bidang Strategi Komunikasi dan Hubungan Publik, Arya Sinulingga, yang memberikan kunci sukses bagi UMKM binaan untuk bisa “naik kelas”. Arya menjelaskan bahwa UMKM harus berani berinovasi, mengembangkan jaringan, serta mengadopsi teknologi agar bisa bersaing di era digital ini. “UMKM harus bertransformasi, mengikuti perkembangan zaman, dan meningkatkan kualitas produk serta layanan. Itulah kunci utama agar bisa naik kelas,” ujar Arya Sinulingga.

Partisipasi BUMN dalam Pengembangan UMKM

Selain PT KAI, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan BUMN lainnya, termasuk Injourney Airports, Bank BTN, dan Pertamina, yang turut mendukung kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong sinergi lintas sektor. Kolaborasi antar BUMN ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem UMKM yang lebih solid dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

“Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana BUMN dapat berkolaborasi untuk mendorong kemajuan UMKM di Indonesia. Kami percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional, dan melalui pelatihan ini, kami ingin membantu mereka berkembang lebih pesat,” ujar perwakilan dari Pertamina yang turut hadir dalam acara tersebut.

Angka Kemitraan KAI dengan UMKM

Saat ini, PT KAI (Persero) memiliki 861 UMKM Mitra Binaan Aktif yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Di wilayah KAI Daop 8 Surabaya, terdapat 39 UMKM Mitra Binaan yang aktif mengikuti program kemitraan KAI. Program kemitraan ini memberikan berbagai manfaat, seperti akses ke pasar, pelatihan, serta pendampingan dalam mengelola bisnis.

Dengan adanya dukungan seperti ini, pelaku UMKM di daerah diharapkan dapat lebih berdaya saing, profesional, dan siap bersaing dalam pasar yang semakin terbuka dan digital. Program seperti ini diharapkan dapat terus dilanjutkan untuk memperkuat sektor UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.

Harapan untuk Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Pelatihan “UMKM Naik Kelas” ini merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memberikan pelatihan yang tepat sasaran, diharapkan UMKM di Indonesia dapat terus berkembang, meningkatkan kapasitas mereka, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Sebagai bagian dari solusi penguatan ekonomi nasional, PT KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, diharapkan UMKM dapat naik kelas dan bertransformasi menjadi lebih profesional dan kompetitif dalam menghadapi tantangan pasar global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index