Harga Emas Mulai Bangkit Setelah Tiga Hari Terpuruk: Apakah Saatnya Jual atau Beli

Jumat, 02 Mei 2025 | 11:03:43 WIB
Harga Emas Mulai Bangkit Setelah Tiga Hari Terpuruk: Apakah Saatnya Jual atau Beli

JAKARTA - Harga emas dunia menunjukkan sinyal pemulihan setelah mengalami penurunan berturut-turut selama tiga hari. Pada perdagangan pagi ini, harga emas di pasar spot tercatat menguat tipis, mencapai US$ 3.237,6 per troy ons, naik 0,3% dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin.

Meskipun terpantau naik hari ini, harga emas telah mengalami koreksi yang cukup dalam selama tiga hari terakhir. Sebelumnya, harga emas turun tajam, mencatatkan penurunan sebesar 1,38% pada penutupan perdagangan Kamis, dengan harga ditutup di angka US$ 3.227,8 per troy ons. Dalam tiga hari berturut-turut tersebut, harga emas tercatat mengalami penurunan total sebesar 3,29%.

Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas

Penyebab utama turunnya harga emas dalam beberapa hari terakhir adalah perkembangan situasi ekonomi di Amerika Serikat (AS). Fokus utama pasar saat ini adalah ketegangan yang muncul terkait kebijakan tarif bea masuk impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan internasional ini telah mengarah pada penghindaran investor terhadap aset safe haven seperti emas.

Namun, ada perkembangan positif yang memberi harapan pada para pelaku pasar. Bloomberg News melaporkan bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hasset, menyatakan bahwa pemerintah AS telah mencapai kemajuan signifikan dalam negosiasi tarif dengan sejumlah negara. Hasil dari negosiasi tersebut diperkirakan akan segera diumumkan, dan hal ini dapat berdampak positif terhadap pasar global.

“Jika AS, sebagai perekonomian terbesar dunia, berhasil mencapai kesepakatan dengan beberapa negara, maka arus perdagangan internasional akan kembali lancar. Kondisi ini dapat meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi ketidakpastian,” ujar Kevin Hasset.

Keberhasilan ini akan mengurangi risiko gangguan dalam perdagangan global, yang pada gilirannya dapat menurunkan permintaan akan emas sebagai aset safe haven. Para investor yang sebelumnya berlindung di emas bisa kembali beralih ke aset yang lebih berisiko namun berpotensi memberikan keuntungan instan, seperti saham atau obligasi. Indeks S&P 500 di bursa saham New York, misalnya, tercatat menguat tajam selama periode 23 April hingga 1 Mei 2025, mencatatkan penguatan 8 hari berturut-turut—merupakan penguatan terpanjang sejak Agustus tahun lalu.

Analisis Teknikal Harga Emas

Bagaimana prediksi pergerakan harga emas untuk hari ini dan beberapa hari ke depan? Secara teknikal, harga emas masih berada dalam zona bullish meskipun dalam kondisi yang agak stagnan. Melihat indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian, posisi emas tercatat di angka 52,79. RSI yang berada di atas angka 50 menandakan bahwa pasar emas masih dalam tren bullish. Namun, angka ini relatif dekat dengan angka netral, yang menunjukkan bahwa momentum kenaikan emas cenderung melemah dan dapat berisiko berbalik arah.

“RSI yang berada di sekitar angka 50 mencerminkan adanya ketidakpastian, dengan kondisi pasar yang cenderung netral. Namun, dengan indikator Stochastic RSI yang menunjukkan angka 0, harga emas bisa mengalami pembalikan arah ke atas,” ujar seorang analis pasar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Indikator Stochastic RSI menunjukkan bahwa pasar emas sudah berada dalam kondisi oversold, atau sangat jenuh jual, yang menandakan adanya peluang pembalikan harga dalam waktu dekat. Hal ini mengindikasikan bahwa harga emas berpotensi untuk menguat kembali pada sesi perdagangan selanjutnya, setelah terkoreksi cukup dalam.

Untuk prediksi harga hari ini, perhatian para pelaku pasar akan tertuju pada titik pivot point di angka US$ 3.297 per troy ons. Jika harga emas mampu menembus level ini, maka harga emas dapat menguji level resisten pertama di US$ 3.301 per troy ons, yang merupakan titik Moving Average (MA) 5 hari. Jika level ini pun berhasil ditembus, maka harga emas berpotensi menguji MA-10 di angka US$ 3.328 per troy ons.

Namun, jika harga emas gagal bertahan di atas level pivot point, maka target support terdekat adalah US$ 3.232 per troy ons. Jika level ini terlewati, maka ada kemungkinan harga emas akan tergerus lebih dalam menuju angka US$ 3.197 per troy ons.

Peluang bagi Investor: Waktu yang Tepat untuk Jual atau Beli?

Bagi para investor yang mempertimbangkan untuk membeli atau menjual emas, kondisi pasar saat ini menunjukkan adanya peluang. Bagi yang sudah memiliki emas, keputusan untuk bertahan atau menjual tergantung pada strategi investasi jangka pendek atau jangka panjang yang diambil.

Jika Anda memilih untuk menunggu pemulihan harga emas, menjaga posisi mungkin menjadi langkah yang bijak, mengingat potensi kenaikan harga emas yang masih terjaga. Namun, bagi yang ingin mengambil keuntungan dalam waktu dekat, melakukan penjualan saat harga emas mendekati level resisten atau mencapai target tertentu bisa menjadi pilihan yang cerdas.

Sementara itu, bagi para investor yang belum berinvestasi dalam emas, harga yang tertekan selama beberapa hari terakhir bisa menjadi kesempatan untuk masuk dengan harga yang relatif lebih rendah, mengingat adanya peluang untuk pemulihan harga dalam waktu dekat.

“Jika melihat pergerakan harga teknikal saat ini, ada peluang emas untuk kembali menguat. Bagi investor jangka panjang, harga yang tertekan bisa menjadi peluang untuk membeli, terutama jika harga berhasil menembus level support yang lebih tinggi,” tambah analis tersebut.

Dampak Ekonomi Global Terhadap Harga Emas

Secara makro, harga emas sangat dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global, terutama kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral negara-negara besar dan ketegangan perdagangan internasional. Ketika situasi ekonomi membaik dan ketidakpastian mulai mereda, investor cenderung akan mengalihkan dana mereka dari aset aman seperti emas ke pasar yang lebih berisiko namun dengan potensi keuntungan lebih besar, seperti saham atau komoditas lain.

Namun, meskipun harga emas dapat mengalami penurunan dalam jangka pendek akibat pemulihan ekonomi dan kebijakan perdagangan internasional yang lebih stabil, emas tetap menjadi salah satu aset yang dipandang sebagai pelindung nilai terbaik saat ketidakpastian global meningkat. Oleh karena itu, meski harganya turun dalam beberapa hari terakhir, banyak investor tetap menganggap emas sebagai investasi jangka panjang yang stabil.

Harga emas mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah jatuh selama tiga hari berturut-turut. Meskipun ada optimisme di pasar terkait kebijakan perdagangan AS, pasar emas tetap berada dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Bagi para investor, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memantau pergerakan harga emas dan mengambil keputusan berdasarkan analisis teknikal dan kondisi pasar yang berkembang.

Apakah Anda akan membeli atau menjual emas? Jawabannya tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda, serta bagaimana Anda memandang kondisi ekonomi global dalam waktu dekat. Sebagai aset yang sering dijadikan pelindung nilai, emas tetap menjadi pilihan bagi banyak investor meskipun menghadapi tantangan dari dinamika pasar saham dan kebijakan global yang terus berubah.

Terkini

Pemerintah Luncurkan Magang Fresh Graduate, Ini Targetnya

Selasa, 23 September 2025 | 15:16:15 WIB

Prabowo Hadiri KTT PBB, Dukung Solusi Dua Negara

Selasa, 23 September 2025 | 15:16:14 WIB

Rencana Kenaikan Gaji ASN Masih Belum Pasti Terlaksana

Selasa, 23 September 2025 | 15:16:14 WIB

Pemerintah Genjot Bansos, Rp 101 Triliun Tersalur

Selasa, 23 September 2025 | 15:16:11 WIB

Puan Maharani: DPR Butuh Kajian Soal IKN 2028

Selasa, 23 September 2025 | 15:16:06 WIB