Pendidikan

Itera Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Penekanan pada Lima Perilaku Utama Pendidikan Berdampak

Itera Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Penekanan pada Lima Perilaku Utama Pendidikan Berdampak
Itera Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Penekanan pada Lima Perilaku Utama Pendidikan Berdampak

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar upacara di pelataran Gedung A pada Jumat, 2 Mei 2025. Upacara ini tidak hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen institusi pendidikan dalam menjalankan pendidikan yang berdampak. Fokus utama dari peringatan Hardiknas kali ini adalah penegasan lima perilaku utama pendidikan yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi, yang sejalan dengan program Diktisaintek Berdampak yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Upacara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan dan sivitas akademika Itera ini dipimpin oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera, Dr. Handoyo, S.Si., M.T. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Handoyo juga membacakan pidato Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto. Pidato yang bertema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” itu menegaskan bahwa transformasi pendidikan tidak dapat ditunda dan harus menjadi jawaban atas tantangan global yang semakin kompleks.

Transformasi Pendidikan sebagai Kunci Masa Depan Bangsa

Dalam pidatonya, Dr. Handoyo mengutip kalimat penting dari Mendiktisaintek yang menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar tempat belajar, melainkan merupakan jantung peradaban yang membentuk akal, karakter, dan masa depan bangsa. “Pendidikan bukan sekadar tempat belajar, melainkan jantung peradaban dan ruang tempat akal, karakter, serta masa depan bangsa dibentuk,” ujar Dr. Handoyo saat membacakan pidato Menteri.

Menteri Pendidikan Tinggi juga menekankan bahwa untuk menciptakan pendidikan yang berdampak nyata, kolaborasi erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, orang tua, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, sangat diperlukan. Kolaborasi ini dianggap sebagai kunci dalam mengimplementasikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.

Lima Perilaku Utama Pendidikan Berdampak

Salah satu inti dari pidato Menteri Pendidikan adalah penekanan pada lima perilaku utama yang harus diusung oleh perguruan tinggi untuk menciptakan pendidikan yang berdampak. Lima perilaku utama ini, menurut Mendiktisaintek, di antaranya adalah:

Fokus pada Hasil dan Dampak (Outcome and Impact)
Perguruan tinggi harus lebih menekankan pada hasil dan dampak dari setiap program pendidikan yang dijalankan, bukan hanya sekadar proses. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan masyarakat dan bangsa.

Riset dan Inovasi untuk Menjawab Permasalahan Nyata
Perguruan tinggi harus menjadi pusat riset dan inovasi yang dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan sosial dan teknologi yang dihadapi oleh masyarakat.

Ilmu Pengetahuan dan Sains sebagai Solusi Sosial-Ekologi
Ilmu pengetahuan dan sains tidak hanya diperuntukkan untuk kemajuan teknologi, tetapi juga harus dapat menjadi solusi untuk masalah sosial dan ekologi yang dihadapi dunia saat ini.

Hilirisasi Riset untuk Kesejahteraan
Riset yang dilakukan di perguruan tinggi harus dapat dikembangkan dan diimplementasikan ke dalam bentuk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya berhenti pada tahapan penelitian, namun hasil riset harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Evaluasi yang Akuntabel dan Terbuka
Evaluasi terhadap setiap program pendidikan harus dilakukan secara akuntabel dan terbuka, untuk memastikan kualitas pendidikan yang terus meningkat dan transparansi dalam pengelolaan pendidikan.

Dr. Handoyo juga menyampaikan pesan dari Mendiktisaintek yang menegaskan bahwa transformasi pendidikan harus segera dilakukan, karena pendidikan yang dilaksanakan hari ini akan menentukan masa depan Indonesia. “Transformasi pendidikan tidak bisa ditunda, karena pendidikan hari ini adalah wajah Indonesia di masa depan,” kata Dr. Handoyo menirukan pesan dari Menteri.

Pemerintah Komitmen Memperkuat Sektor Pendidikan

Pada kesempatan ini, Dr. Handoyo juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat sektor pendidikan dengan kebijakan-kebijakan yang relevan dan tepat sasaran. Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025, pemerintah menghadirkan sejumlah program penting seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Selain itu, pemerintah juga tetap mempertahankan berbagai program beasiswa, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, dan LPDP, guna memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang sosial.

Pemerintah juga memberikan dukungan yang besar terhadap riset dan inovasi, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri, dengan harapan dapat menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Semua upaya ini dilakukan untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Bhinneka Tunggal Ika: Simbol Keberagaman dalam Pendidikan

Upacara peringatan Hardiknas kali ini juga mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Para peserta upacara, termasuk mahasiswa Itera, mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan keragaman suku, budaya, dan latar belakang yang ada di kampus tersebut. Pakaian adat yang dikenakan oleh mahasiswa tidak hanya mencerminkan keberagaman mereka, tetapi juga semangat persatuan dan kesatuan yang harus dijaga dalam dunia pendidikan.

Semangat kebersamaan dan nasionalisme juga terlihat dalam aksi para mahasiswa yang bertugas sebagai pengibar bendera. Mereka dengan penuh semangat dan disiplin mengibarkan Sang Saka Merah Putih di tengah upacara, memberikan makna yang mendalam bagi peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini.

Menatap Masa Depan Pendidikan yang Berdampak

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, lintas generasi, dan lintas disiplin ilmu, peringatan Hari Pendidikan Nasional di Itera menjadi pengingat penting bahwa pendidikan harus terus bertransformasi untuk menjawab tantangan zaman. Para pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, hingga masyarakat, harus bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan integritas yang tinggi.

Pendidikan yang berdampak adalah pendidikan yang mampu memberikan solusi nyata untuk permasalahan sosial, ekonomi, dan ekologi yang dihadapi bangsa ini. Oleh karena itu, setiap individu dalam dunia pendidikan diharapkan dapat berperan aktif untuk mewujudkan visi tersebut, melalui upaya bersama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

Sebagai penutup, Dr. Handoyo mengingatkan bahwa pendidikan hari ini adalah cerminan dari Indonesia di masa depan, dan dengan tekad yang kuat, setiap elemen bangsa harus bekerja keras untuk memastikan pendidikan yang berdampak, tidak hanya untuk kemajuan individu, tetapi juga untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index