Wisata

Akses Wisata Bromo Ditutup 30 September–1 Oktober

Akses Wisata Bromo Ditutup 30 September–1 Oktober
Akses Wisata Bromo Ditutup 30 September–1 Oktober

JAKARTA - Selama dua hari pada akhir bulan September hingga awal Oktober 2025, kawasan wisata alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan ditutup total dari aktivitas wisata. 

Penutupan ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk antisipasi pemerintah dalam meningkatkan keselamatan pengunjung, khususnya yang menggunakan kendaraan angkutan wisata jenis jip.

Pihak pengelola TNBTS bersama sejumlah instansi terkait menggelar pemeriksaan kelayakan jalan atau ramp check untuk seluruh jip wisata yang beroperasi di kawasan tersebut. Aktivitas ini dipastikan akan memengaruhi mobilitas wisatawan dalam dua hari, yakni pada 30 September dan 1 Oktober 2025.

Langkah ini dianggap penting sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh demi memastikan seluruh kendaraan operasional benar-benar dalam kondisi prima dan layak digunakan dalam medan ekstrem seperti di kawasan Bromo.

Penutupan Berlaku di Dua Akses Masuk Utama

Keputusan penutupan kawasan TNBTS diambil setelah rapat koordinasi yang melibatkan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Polres setempat, Dinas Perhubungan (Dishub), serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Dari hasil rapat dan surat resmi dari Dishub Kabupaten Pasuruan serta Dishub Kabupaten Malang yang dikeluarkan pada 19 September 2025, disepakati bahwa ramp check akan dilakukan secara menyeluruh terhadap kendaraan jip wisata pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 2025.

Sebagai konsekuensinya, kawasan wisata Bromo akan ditutup total selama dua hari tersebut, terutama pada akses utama dari dua jalur, yakni:

Pintu masuk Jemplang, Kabupaten Malang

Pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan

Penutupan ini berlaku penuh untuk semua aktivitas wisata, baik individu maupun kelompok, dalam rentang waktu dua hari.

Prioritaskan Aspek Keselamatan Wisata Alam

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa penutupan ini merupakan bagian dari bentuk dukungan atas agenda ramp check yang digelar di wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.

Menurutnya, inisiatif ini menjadi langkah penting untuk menjamin keselamatan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bromo, terutama mereka yang menggunakan jip wisata 4x4, yang memang menjadi moda transportasi utama menuju area lautan pasir dan puncak Penanjakan.

“Memperhatikan hal tersebut, maka pada 30 September dan 1 Oktober 2025, kawasan TNBTS ditutup untuk aktivitas wisata dari arah pintu masuk Jemplang Kabupaten Malang dan Wonokitri Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Kebijakan ini menjadi bukti bahwa aspek keselamatan tidak bisa ditawar dalam kegiatan pariwisata alam, terutama di kawasan dengan kontur dan cuaca yang tidak selalu bersahabat seperti Bromo.

Ramp Check Fokus pada Jip Wisata Bromo

Ramp check atau pemeriksaan laik jalan akan menyasar kendaraan jip wisata yang beroperasi di kawasan Bromo dan sekitarnya. Pemeriksaan ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari:

Fungsi rem dan setir

Kelengkapan lampu dan kaca spion

Kondisi ban dan suspensi

Fungsi seat belt dan perlengkapan keselamatan lainnya

Surat-surat kendaraan dan izin operasional

Kegiatan ini juga melibatkan komunitas jip wisata dari berbagai wilayah yang selama ini aktif mengangkut wisatawan menuju area Gunung Bromo. Pemerintah berharap seluruh operator kendaraan bisa mendukung agenda ini dengan mematuhi jadwal ramp check yang sudah ditetapkan.

Momentum Tingkatkan Standar Keamanan Wisata

Langkah penutupan kawasan wisata demi pemeriksaan kendaraan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengelola wisata alam lainnya. Terlebih, Bromo dikenal sebagai salah satu destinasi paling ikonik dan ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dengan jumlah pengunjung yang tinggi setiap tahunnya, standar keselamatan bagi semua pihak, termasuk wisatawan dan pengemudi jip, harus terus ditingkatkan. Bukan hanya sebagai formalitas, tapi benar-benar menjadi bagian dari komitmen pelayanan yang aman dan profesional.

Apalagi, Bromo memiliki medan ekstrem yang tidak bisa diprediksi, terutama saat musim hujan atau saat aktivitas vulkanik meningkat. Dengan ramp check ini, setidaknya risiko kecelakaan karena faktor teknis kendaraan bisa ditekan.

Penutupan Hanya Bersifat Sementara

Penting untuk dicatat bahwa penutupan kawasan Bromo ini hanya berlaku sementara, yakni selama dua hari. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, kegiatan wisata di kawasan TNBTS akan kembali berjalan normal seperti biasa.

Wisatawan yang sudah merencanakan kunjungan di sekitar tanggal tersebut disarankan untuk menjadwalkan ulang perjalanan mereka. Selain itu, pihak pengelola juga mengimbau kepada semua penyedia jasa wisata di kawasan Bromo agar memberi informasi yang benar dan akurat kepada wisatawan terkait kebijakan ini.

Dengan demikian, tidak terjadi kesalahpahaman atau ketidaknyamanan yang bisa mengganggu rencana liburan pengunjung.

Sinergi Pemerintah dan Komunitas Wisata

Penutupan kawasan Bromo selama proses ramp check ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, pengelola kawasan konservasi, kepolisian, serta komunitas jip wisata yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi di TNBTS.

Harapannya, ke depan, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang tidak hanya dilakukan setelah terjadi insiden, tetapi sebagai bentuk pencegahan yang proaktif.

Dengan kendaraan yang terjamin laik jalan, sopir yang terlatih, dan jalur yang aman, maka pengalaman berwisata ke Bromo akan semakin menyenangkan, nyaman, dan yang terpenting: aman untuk semua.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index