Petani Bogor Dilatih Menggunakan Drone dan IoT untuk Pantau Limbah Sawit

Senin, 05 Mei 2025 | 10:25:49 WIB
Petani Bogor Dilatih Menggunakan Drone dan IoT untuk Pantau Limbah Sawit

JAKARTA - Petani di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, semakin didorong untuk memanfaatkan teknologi dalam sektor pertanian. Salah satunya adalah Kelompok Tani Manunggul Alam yang terletak di Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga. Pada Senin, kelompok tani ini mengikuti pelatihan tentang cara mengoperasikan drone dan perangkat Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengidentifikasi limbah sawit, khususnya tandan kosong sawit (TKKS). Pelatihan ini menjadi bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diadakan oleh Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petani tentang cara-cara modern dalam memantau limbah sawit yang selama ini sering menjadi masalah di perkebunan. Limbah sawit, terutama tandan kosong, seringkali menumpuk di sekitar perkebunan dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penggunaan teknologi menjadi solusi penting untuk memantau serta menangani limbah tersebut secara efisien dan ramah lingkungan.

Pengenalan Teknologi Drone dan IoT untuk Pemantauan Limbah

Pelatihan yang dilaksanakan di lapangan ini diawali dengan pengenalan dasar tentang teknologi drone dan IoT. Peserta dilatih untuk mengoperasikan drone, termasuk penggunaan kamera dan sensor canggih untuk pemetaan area perkebunan. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan perangkat IoT yang dapat digunakan untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time, seperti kelembapan tanah, suhu, dan kadar gas berbahaya di sekitar perkebunan.

Ema Kurnia, dosen dari Sekolah Vokasi Universitas Pakuan, menjelaskan, “Ini merupakan kolaborasi antara dosen dari Sekolah Vokasi Universitas Pakuan dan dosen Fakultas MIPA Universitas Pakuan bersama kelompok tani Muda Manunggal Alam. Mahasiswa juga dilibatkan sebagai tim pendamping praktik di lapangan.” Ema menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan kesempatan bagi para petani untuk mempelajari langsung pengoperasian drone dan perangkat IoT. “Para petani bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana teknologi ini dapat membantu mereka mengidentifikasi serta memantau limbah tandan sawit di area perkebunan,” jelasnya.

Dalam sesi pelatihan, para petani diberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengoperasikan drone untuk pemetaan area perkebunan. Pemetaan ini penting untuk mengetahui dengan lebih tepat lokasi-lokasi yang terdampak limbah sawit. Dengan menggunakan kamera dan sensor yang terpasang pada drone, para petani dapat memperoleh data yang lebih akurat dibandingkan dengan metode pemantauan manual.

Simulasi Lapangan dan Penggunaan IoT untuk Pemantauan Lingkungan

Pelatihan tidak hanya terbatas pada teori, namun juga dilanjutkan dengan simulasi langsung di lapangan. Dalam sesi ini, petani diberi kesempatan untuk terjun langsung mengoperasikan drone dan mengamati hasil pemetaan di tanah. Proses ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis yang berguna bagi para petani dalam pengoperasian teknologi ini di masa depan.

Selain drone, perangkat IoT juga diperkenalkan kepada para peserta untuk membantu mereka memantau kondisi lingkungan perkebunan secara lebih canggih dan efisien. IoT memungkinkan para petani untuk mengumpulkan data secara real-time mengenai berbagai parameter lingkungan seperti suhu tanah, kelembapan, dan bahkan kualitas udara di sekitar perkebunan sawit. Data yang dikumpulkan ini kemudian dapat dianalisis untuk menentukan area-area yang paling membutuhkan perhatian dalam pengelolaan limbah sawit.

Menurut Ema Kurnia, penggunaan perangkat IoT ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan dalam cara petani mengelola lingkungan perkebunan mereka. “Data yang dikumpulkan melalui drone dan perangkat IoT akan dianalisis bersama, untuk mengidentifikasi lokasi yang terdampak limbah sawit dan menentukan langkah-langkah penanggulangannya,” kata Ema. Dengan analisis yang tepat, langkah-langkah mitigasi dapat segera diterapkan, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi.

Peran Teknologi dalam Keberlanjutan Lingkungan

Pelatihan ini tidak hanya memberikan edukasi teknis tentang penggunaan drone dan IoT, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam kegiatan pertanian. Di tengah semakin meningkatnya perhatian terhadap isu lingkungan, terutama pencemaran akibat limbah sawit, teknologi seperti drone dan IoT menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan efektif.

Asep Denih, dosen dari Fakultas MIPA Universitas Pakuan, mengungkapkan, “Pelatihan ini tidak hanya memberikan edukasi teknis, tetapi juga membangun kesadaran petani akan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan perkebunan.” Asep menambahkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi digital seperti drone dan IoT, petani bisa lebih efisien dalam mengelola limbah sawit dan menjaga kualitas lingkungan. “Kami berharap pelatihan ini bisa mendorong penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan,” lanjutnya.

Dampak Positif bagi Masyarakat Desa dan Lingkungan

Selain memberikan pelatihan teknis, kegiatan ini juga diharapkan bisa memperkuat hubungan antara masyarakat desa dan perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan. Melalui kerjasama ini, para petani bisa memperoleh akses ke teknologi terkini yang tidak hanya meningkatkan efisiensi usaha pertanian mereka, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan di sekitar mereka.

Dalam konteks yang lebih luas, pelatihan ini juga berpotensi untuk menciptakan model yang dapat diterapkan di daerah-daerah lain yang memiliki perkebunan sawit. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengoperasikan teknologi, mereka dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan dalam sektor pertanian modern. Tidak hanya itu, penggunaan teknologi seperti drone dan IoT juga dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global yang semakin mengedepankan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

Kolaborasi Teknologi dan Pertanian untuk Masa Depan

Pelatihan yang diberikan kepada Kelompok Tani Manunggul Alam ini merupakan langkah maju dalam mengintegrasikan teknologi dalam sektor pertanian, khususnya dalam pengelolaan limbah sawit. Dengan memanfaatkan teknologi drone dan IoT, para petani tidak hanya akan lebih efisien dalam memantau dan mengelola limbah, tetapi juga berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sebagaimana dikatakan oleh Ema Kurnia, “Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran petani akan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan perkebunan.” Dengan demikian, inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.

Terkini

Spinjam Cair Berapa Lama? Simak Penjelasan Ini!

Senin, 22 September 2025 | 23:32:15 WIB

Hukum Zakat Emas Perhiasan dan Cara Menghitungnya

Senin, 22 September 2025 | 23:32:11 WIB

Simulasi KPR BTN Terbaru, Berdasarkan Harga dan Tenor Rumah

Senin, 22 September 2025 | 23:32:09 WIB

7 Rekomendasi Harga Tv Led 32 Inch Terbaik di Indonesia 2025

Senin, 22 September 2025 | 23:32:07 WIB