Potensi Energi Terbarukan Dorong Kebangkitan Ekonomi Hijau di Kepri, BI Optimistis Sektor Ini Jadi Penopang Baru Pertumbuhan Daerah

Kamis, 08 Mei 2025 | 08:20:09 WIB
Potensi Energi Terbarukan Dorong Kebangkitan Ekonomi Hijau di Kepri, BI Optimistis Sektor Ini Jadi Penopang Baru Pertumbuhan Daerah

JAKARTA - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin menunjukkan sinyal positif dalam pertumbuhan ekonominya, dengan sektor energi terbarukan kini digadang-gadang sebagai pilar baru yang mampu memperkuat struktur ekonomi daerah. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau menyatakan bahwa energi hijau memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di wilayah ini, seiring dengan keberhasilan sektor industri pengolahan dan perdagangan yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan Kepri.

Kepala Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto, mengungkapkan bahwa potensi pengembangan energi hijau di Kepri sangat menjanjikan. Ia menyebut bahwa provinsi ini telah mulai memproduksi teknologi energi terbarukan seperti panel surya yang ke depan akan sangat dibutuhkan dalam pembangunan kawasan industri hijau serta transisi energi nasional. “Pembangunan kawasan industri hijau dan transisi energi akan membuka peluang peningkatan permintaan panel surya,” ujar Rony.

Keyakinan BI terhadap sektor energi hijau bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kepri tumbuh 5,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I tahun 2025. Capaian ini menempatkan Kepri sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di wilayah Sumatera. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy), angka ini mencerminkan tren pertumbuhan yang stabil dan positif.

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mencatat kenaikan signifikan sebesar 7,30 persen (yoy), menjadikannya sebagai kontributor utama terhadap laju ekonomi Kepri. Selain itu, sektor perdagangan juga menunjukkan performa impresif dengan pertumbuhan sebesar 10,29 persen (yoy), didorong oleh tingginya konsumsi masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Dari sisi pengeluaran, struktur ekonomi Kepri juga menunjukkan daya saing yang kuat. Ekspor bersih tumbuh tajam sebesar 14,47 persen (yoy), menandakan tingginya permintaan terhadap produk-produk unggulan dari Kepri di pasar internasional. Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencerminkan investasi dan pengeluaran modal tetap untuk pembangunan—mengalami peningkatan sebesar 3,27 persen (yoy). Sementara konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 3,15 persen (yoy), menunjukkan daya beli masyarakat yang masih solid.

Namun, di tengah kabar baik dari sisi pertumbuhan ekonomi, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga stabilitas harga. Inflasi di Kepri pada April 2025 tercatat sebesar 0,59 persen (month-to-month/mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di angka 0,38 persen. Meski demikian, secara tahunan, inflasi Kepri tetap terjaga pada level yang cukup moderat yakni 2,56 persen (yoy), dan masih berada dalam rentang target inflasi nasional.

Komoditas-komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi antara lain adalah emas perhiasan, cabai merah, dan daging ayam ras. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan selama perayaan Idul Fitri, sebuah pola musiman yang umum terjadi di banyak wilayah Indonesia.

Rony Widijarto menegaskan bahwa kestabilan inflasi yang relatif terkendali ini merupakan hasil dari koordinasi yang solid antara BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri. “Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan TPID dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor baru,” kata Rony menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Berbagai langkah konkret telah dilakukan untuk menjaga kestabilan harga selama April 2025. BI Kepri bersama TPID menggelar serangkaian kegiatan mulai dari rapat koordinasi, publikasi informasi inflasi melalui kanal radio dan media sosial, hingga aksi nyata seperti penanaman perdana cabai di lahan milik Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dan penyelenggaraan Bazar Pangan Murah di Kedai Pangan TPID. Program ini bertujuan untuk menjaga suplai komoditas pangan strategis dan mengendalikan harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

Ke depan, sinergi antara Bank Indonesia Kepri dan TPID akan difokuskan pada penguatan sektor pangan melalui peningkatan produksi, kerja sama antar daerah, serta pelaksanaan pasar murah yang lebih luas dan terjadwal. Pendekatan ini diyakini tidak hanya mampu meredam lonjakan harga, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah.

Dengan potensi besar yang dimiliki dalam sektor energi terbarukan serta upaya nyata dalam menjaga stabilitas ekonomi, Kepulauan Riau tampaknya sedang mengarah pada transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tahan terhadap gejolak global. Keberhasilan Kepri dalam mengembangkan sektor energi hijau bisa menjadi model inspiratif bagi provinsi lain di Indonesia yang juga ingin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Optimisme BI Kepri terhadap energi terbarukan semakin mempertegas pentingnya diversifikasi ekonomi dalam mendorong pembangunan daerah. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, sumber daya alam yang melimpah, serta komitmen pemerintah daerah dan BI dalam memfasilitasi transformasi energi, Kepri kini berada dalam posisi strategis untuk menjadi pionir energi hijau di kawasan barat Indonesia.

Dengan tren positif pertumbuhan ekonomi, keberhasilan menjaga inflasi tetap terkendali, dan potensi besar dalam sektor energi terbarukan, masa depan ekonomi Kepri diprediksi akan semakin cerah. Seiring waktu, bukan tidak mungkin energi hijau akan menjadi tulang punggung utama perekonomian provinsi ini, menggantikan dominasi sektor tradisional dan menjadikan Kepri sebagai kekuatan ekonomi hijau baru di Indonesia.

Terkini

Spinjam Cair Berapa Lama? Simak Penjelasan Ini!

Senin, 22 September 2025 | 23:32:15 WIB

Hukum Zakat Emas Perhiasan dan Cara Menghitungnya

Senin, 22 September 2025 | 23:32:11 WIB

Simulasi KPR BTN Terbaru, Berdasarkan Harga dan Tenor Rumah

Senin, 22 September 2025 | 23:32:09 WIB

7 Rekomendasi Harga Tv Led 32 Inch Terbaik di Indonesia 2025

Senin, 22 September 2025 | 23:32:07 WIB