JAKARTA - Siapa sangka, rahasia kelezatan donat tidak hanya terletak pada resep adonannya, melainkan juga pada cara menggorengnya. Donat jenis white ring doughnut, dengan lapisan gula halus atau glasir putihnya yang mengilap, menuntut ketelitian agar tampilannya sempurna dan rasanya memikat.
Aroma harum donat yang baru keluar dari penggorengan seolah jadi magnet yang tak bisa ditolak. Teksturnya empuk di dalam, sedikit renyah di luar, dan tampilannya yang menggoda menjadi alasan mengapa camilan ini disukai semua kalangan.
Namun, tak sedikit orang yang gagal saat mencoba membuatnya di rumah. Ada yang hasilnya bantat, gosong di luar tapi mentah di dalam, bahkan ada yang terlalu berminyak.
Padahal, keberhasilan donat bukan hanya soal takaran tepung dan ragi. Kunci utama justru terletak pada teknik menggoreng yang benar dan pengendalian suhu minyak.
Pilihan Minyak yang Tepat Menentukan Hasil Gorengan
Tahukah kamu bahwa jenis minyak memengaruhi hasil akhir donat? Menurut panduan dari SaveFryOil.com, minyak terbaik untuk menggoreng donat adalah yang memiliki titik asap tinggi antara 175–185°C (350–365°F).
Minyak dengan titik asap rendah mudah terbakar, membuat bagian luar donat cepat gosong sementara bagian dalam belum matang sempurna. Beberapa jenis minyak yang direkomendasikan untuk hasil terbaik juga mudah ditemukan di pasaran.
Canola oil menjadi pilihan populer karena rasanya netral, ekonomis, dan mampu memberikan warna keemasan merata. Sementara peanut oil yang memiliki titik asap lebih tinggi, sekitar 450°F, menambah aroma lembut dan rasa gurih ringan.
Liquid shortening banyak digunakan oleh toko donat profesional karena menciptakan tekstur luar yang renyah dengan bagian dalam tetap lembut. Sedangkan coconut oil cocok bagi yang menginginkan aroma khas tropis yang unik.
Pastikan jumlah minyak cukup untuk merendam donat secara merata. Isi wajan atau deep fryer maksimal sepertiga penuh agar panasnya stabil dan aman dari risiko tumpahan.
Rahasia Suhu Minyak yang Stabil Saat Menggoreng
Suhu minyak yang naik-turun menjadi penyebab utama donat gagal mengembang sempurna. Berdasarkan panduan BBC Good Food, suhu ideal untuk menggoreng donat adalah sekitar 170°C.
Pada suhu ini, bagian luar donat akan membentuk lapisan renyah, sementara bagian dalam matang lembut dan tidak berminyak. Untuk menjaga kestabilan panas, penggunaan termometer dapur sangat disarankan.
Jika minyak terlalu panas, donat cepat berwarna cokelat namun masih mentah di dalam. Sebaliknya, jika minyak terlalu dingin, adonan akan menyerap minyak berlebih dan terasa lembek.
Cobalah menggoreng dua hingga tiga donat sekaligus agar suhu minyak tidak turun drastis. Setelah satu batch selesai, beri jeda sejenak hingga suhu minyak kembali stabil sebelum melanjutkan ke adonan berikutnya.
Proses Fermentasi Jadi Penentu Tekstur
Keberhasilan donat tidak lepas dari tahapan proofing atau proses pengembangan adonan. BBC Good Food menjelaskan bahwa adonan yang telah melewati dua tahap proofing akan menghasilkan donat yang ringan dan berpori halus.
Tahap pertama berlangsung selama dua hingga tiga jam, dilakukan setelah adonan diuleni hingga elastis dan dibiarkan mengembang dua kali lipat. Sementara proofing kedua bisa dilakukan selama dua hingga tiga jam lagi, atau semalam penuh di dalam kulkas.
Donat yang sudah dicetak menjadi bentuk ring sebaiknya dibiarkan hingga terasa ringan saat disentuh. Jangan biarkan terlalu lama, karena overproof justru membuat donat menyerap minyak berlebihan.
Sebaliknya, jika kurang mengembang, hasil akhirnya akan bantat dan keras setelah digoreng. Jadi, keseimbangan waktu proofing menjadi salah satu faktor krusial.
Teknik Membalik Donat Hanya Sekali
Banyak orang tidak menyadari bahwa frekuensi membalik donat saat digoreng turut memengaruhi hasilnya. Allrecipes.com menjelaskan bahwa rahasia munculnya “white ring” atau garis putih di tengah donat terletak pada cara membalik yang tepat.
Masukkan donat ke dalam minyak panas dengan hati-hati menggunakan spatula yang sudah diberi tepung. Goreng selama dua menit di setiap sisi, dan cukup balik satu kali saja agar warna golden brown merata.
White ring terbentuk karena bagian tengah donat sedikit mengapung di atas minyak. Kondisi ini menandakan bahwa adonan mengembang sempurna tanpa menyerap minyak berlebih.
Setelah matang, segera tiriskan donat di atas kertas dapur agar kelebihan minyak terserap sempurna. Proses ini juga membantu menjaga kerenyahan bagian luar tanpa membuat bagian dalam menjadi lembek.
Tahapan Pendinginan dan Pemberian Topping
Langkah selanjutnya yang sering diabaikan adalah proses pendinginan setelah donat digoreng. Segera letakkan donat di atas rak kawat atau tisu dapur dan hindari menumpuknya saat masih panas.
Jika ditumpuk, uap panas yang terperangkap bisa membuat lapisan luar menjadi lembek dan kehilangan kerenyahan. Biarkan donat benar-benar dingin sebelum menambahkan gula halus atau glasir di atasnya.
Allrecipes.com menyarankan pembuatan glasir dengan mencampur mentega cair, gula halus, vanila, dan sedikit air panas. Aduk hingga halus dengan kekentalan mirip madu kental, lalu celupkan bagian atas donat dan biarkan mengering di rak kawat.
Untuk tampilan white ring doughnut klasik, cukup taburkan gula halus ketika donat sudah dingin. Dengan begitu, permukaannya akan tampak kering, putih, dan mengilap tanpa lelehan glasir berlebih.
Tips Agar Donat Tetap Lembut dan Tahan Lama
Beberapa pembuat donat profesional memberikan saran tambahan agar tekstur donat tetap empuk dan tidak cepat keras. Gunakan telur dan susu bersuhu ruang agar adonan mudah mengembang secara merata.
Jangan terlalu banyak menguleni adonan setelah proofing kedua karena bisa merusak gelembung udara di dalamnya. Setelah digoreng, simpan donat dalam wadah tertutup di suhu ruang hingga dua hari untuk menjaga kelembutan.
Jika ingin disimpan lebih lama, donat bisa diletakkan di kulkas hingga seminggu. Donat yang dibekukan pun dapat bertahan hingga tiga bulan dan cukup dihangatkan sebentar dalam microwave sebelum disajikan.
Dengan memahami teknik sederhana ini, siapa pun bisa menghasilkan donat rumahan yang tak kalah lezat dari produk bakery profesional. Kuncinya ada pada ketepatan waktu, suhu, dan kesabaran dalam setiap tahap pembuatannya.