Proyek Tol

Proyek Tol Palembang–Betung Melesat 73 Persen, Transportasi Sumatera Semakin Lancar

Proyek Tol Palembang–Betung Melesat 73 Persen, Transportasi Sumatera Semakin Lancar
Proyek Tol Palembang–Betung Melesat 73 Persen, Transportasi Sumatera Semakin Lancar

JAKARTA - Proyek Jalan Tol Palembang–Betung terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga akhir Oktober 2025, progres fisik telah mencapai 73,84 persen, sementara pembebasan lahan mencapai 84,94 persen.

Tol sepanjang 69,19 kilometer ini menjadi jalur utama yang menghubungkan Kota Palembang dan Betung. Keberadaannya juga akan memperkuat konektivitas menuju Provinsi Jambi.

Keberadaan tol ini diharapkan menjadi tulang punggung transportasi darat di wilayah Sumatera Selatan bagian timur. Percepatan proyek akan mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.

Fokus Hutama Karya pada Kualitas dan Keselamatan

Executive Vice President Hutama Karya, Mardiansyah, menegaskan perusahaan terus mempercepat penyelesaian proyek. Mereka mengutamakan kualitas konstruksi dan keselamatan kerja dalam setiap tahap pembangunan.

“Kami memastikan seluruh sumber daya, material, dan metode kerja memenuhi standar mutu terbaik,” ujarnya. Hutama Karya juga intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan agar proyek berjalan lancar.

Pendekatan ini bertujuan agar proyek strategis nasional ini selesai tepat waktu. Hal ini penting mengingat tol ini akan memiliki dampak besar pada perekonomian regional.

Seksi dan Struktur Utama Tol

Tol Paltung dibangun dalam beberapa seksi utama untuk memudahkan pengerjaan. Seksi 1 membentang dari Palembang–Rengas sejauh 21,50 km, Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai sepanjang 33 km, dan Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung sejauh 14,69 km.

Selain itu, pembangunan ramp tahap 2 sepanjang 4,07 km serta interchange Gandus (2,02 km) dan Pulo Rimo (3,83 km) menambah kelengkapan infrastruktur tol. Rancangan ini memastikan akses tol optimal dan terintegrasi.

Salah satu tantangan terbesar berada di pembangunan Jembatan Musi di Seksi 1. Jembatan ini menggunakan teknik Box Girder Balance Cantilever yang memungkinkan bentang panjang tanpa perancah besar di bawahnya.

Saat ini, pengerjaan jembatan di segmen 16 telah memasuki tahap penyambungan struktur utama. Penyelesaian jembatan menjadi kunci agar tol berfungsi maksimal sesuai target waktu tempuh.

Dampak pada Transportasi dan Ekonomi

Setelah rampung, Tol Palembang–Betung akan memangkas waktu perjalanan dari sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam. Waktu tempuh yang lebih cepat ini akan sangat dirasakan oleh masyarakat dan pelaku logistik.

Tol ini juga diharapkan mengurangi kemacetan di Jalur Lintas Timur (Jalintim). Kelancaran arus kendaraan akan mempermudah distribusi logistik antarwilayah, terutama menjelang periode Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri.

“Kami berkomitmen menyelesaikan proyek strategis ini sesuai target agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” tutup Mardiansyah. Keberadaan tol ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera bagian selatan.

Dengan kemajuan yang signifikan, masyarakat Sumatera Selatan dan Jambi dapat menantikan akses transportasi darat lebih cepat, aman, dan efisien. Hal ini sejalan dengan visi besar pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang terus digarap Hutama Karya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index