JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menyambut baik komitmen Ikatan Alumni National Hotel Institute (IKA NHI) Bandung untuk mendukung penguatan ekosistem ekonomi kreatif nasional. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa target pengembangan ekonomi kreatif tidak bisa dicapai sendiri oleh pemerintah.
Pendekatan kolaborasi hexahelix menjadi strategi utama Kemenekraf untuk menghubungkan kementerian dengan berbagai stakeholder strategis, termasuk alumni IKA NHI. Melalui pendekatan ini, diharapkan tercipta ekosistem kreatif yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat global.
Riefky menambahkan bahwa IKA NHI memiliki peran penting dalam memperkuat jaringan alumni sebagai bagian integral dari ekosistem kreatif. Kolaborasi ini juga diharapkan mempermudah transfer pengetahuan, peningkatan kapasitas SDM, dan pengembangan inovasi kreatif di berbagai sektor.
Dukungan Jangka Pendek dan Pelatihan SDM Kreatif
Kemenekraf dan IKA NHI sepakat memulai kerja sama jangka pendek pada 2025. Fokus utamanya adalah penyediaan sumber daya manusia, pelatihan kewirausahaan kreatif, dan pelaksanaan program inkubasi bagi bisnis rintisan.
Program pelatihan ini ditujukan untuk membekali generasi muda dan pelaku usaha kreatif dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, para peserta diharapkan mampu menciptakan produk kreatif yang inovatif dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selain pelatihan, Kemenekraf juga menekankan pentingnya mentor dan fasilitator dari anggota IKA NHI. Kehadiran mentor diharapkan membantu pengembangan usaha kreatif, khususnya di sektor kuliner dan fesyen yang sedang tumbuh pesat.
Rencana Jangka Menengah hingga Panjang
Kolaborasi jangka menengah direncanakan berlangsung hingga 2027 dengan fokus meningkatkan ekspor produk kreatif. Langkah ini juga melibatkan pengembangan jaringan internasional yang dapat membuka peluang pasar global bagi pelaku industri kreatif Indonesia.
Selain itu, kerja sama jangka panjang hingga 2029 akan diarahkan untuk membantu promosi daerah serta membangun hub ekonomi kreatif di berbagai wilayah. Strategi ini diharapkan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus memperkuat branding produk kreatif Indonesia di mata dunia.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) menjadi langkah awal bagi kolaborasi ini. Setelah MoU disepakati, Kemenekraf dan IKA NHI akan melaksanakan program-program strategis sesuai kesepakatan untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional.
Peran Alumni dan Jejaring Global
Ketua Umum IKA NHI 2025–2029, Tantowi Yahya, menekankan peran alumni sebagai mentor, pengembang, dan fasilitator dalam mendukung usaha kreatif. Alumni juga dapat membimbing generasi muda agar mampu mengembangkan bisnis kreatif berbasis kuliner, fesyen, dan sektor lain yang potensial.
IKA NHI memiliki jejaring diaspora global yang strategis untuk memperluas pasar dan membentuk hub ekonomi kreatif. Kehadiran jejaring ini dapat meningkatkan kemampuan promosi dan ekspansi produk kreatif Indonesia di pasar internasional.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan setiap tahapan kerja sama dari 2025 hingga 2029 dapat memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Kemenekraf menegaskan bahwa sinergi dengan IKA NHI merupakan salah satu langkah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif kelas dunia.
Sinergi Pemerintah dan Alumni sebagai Katalis Pertumbuhan
Kerja sama antara Kemenekraf dan IKA NHI bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk memperkuat kapasitas industri kreatif nasional. Sinergi ini akan memfasilitasi pelatihan, mentorship, dan akses jejaring global bagi pelaku usaha kreatif di Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan kualitas produk, daya saing, serta kemampuan ekspor dari sektor ekonomi kreatif. Dengan dukungan pemerintah dan peran aktif alumni, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat ekosistem kreatif yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Kemenekraf optimistis bahwa melalui sinergi strategis ini, ekonomi kreatif Indonesia dapat terus tumbuh, menyerap tenaga kerja, dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Momentum kerja sama ini menjadi pijakan untuk menghadirkan generasi pelaku industri kreatif yang kompeten dan siap bersaing di kancah global.