Harga Minyak Naik Tipis, Geopolitik dan Pasokan Jadi Kunci

Senin, 22 September 2025 | 10:37:35 WIB
Harga Minyak Naik Tipis, Geopolitik dan Pasokan Jadi Kunci

JAKARTA - Pasar minyak dunia menunjukkan penguatan tipis pada perdagangan awal pekan, Senin 22 September 2025. Kenaikan harga ini didorong oleh ketegangan geopolitik yang berlangsung di beberapa wilayah strategis, khususnya Eropa dan Timur Tengah.

Namun, potensi peningkatan pasokan minyak global dan kekhawatiran atas dampak tarif perdagangan terhadap permintaan bahan bakar membuat kenaikan harga minyak tidak terlalu signifikan. Situasi ini menciptakan ketidakseimbangan antara sentimen positif dan risiko di pasar energi dunia.

Ketegangan Geopolitik Memicu Kekhawatiran Keamanan Energi

Ketegangan yang meningkat di perbatasan timur laut Eropa menjadi salah satu pendorong utama penguatan harga minyak hari ini. Pada akhir pekan lalu, terdapat laporan yang menyebut Rusia mengancam wilayah perbatasan Polandia.

Menurut Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo Australia, kejadian ini mengingatkan para pelaku pasar akan risiko yang berkelanjutan terhadap keamanan energi Eropa. Kondisi ini membuat harga minyak bertahan dengan penguatan meski ada tekanan dari sisi lain pasar.

Ketegangan di Timur Tengah juga turut memengaruhi pasar minyak. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu pusat produksi minyak dunia yang strategis. Ketidakpastian politik dan keamanan di kawasan tersebut kerap kali menjadi pemicu fluktuasi harga minyak.

Kenaikan Pasokan Jadi Hambatan Bagi Harga Minyak

Meski ketegangan geopolitik menjadi faktor penguat harga, di sisi lain pasar juga harus menghadapi realita potensi peningkatan pasokan minyak. AS, OPEC+, dan Rusia disebut-sebut tengah mempersiapkan tambahan pasokan minyak sebagai respons atas penurunan pendapatan minyak yang cukup signifikan.

Michael McCarthy menuturkan, pasar saat ini diwarnai oleh asumsi bahwa pasokan minyak akan meningkat dari ketiga sumber utama tersebut. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kenaikan harga minyak tidak terlalu besar.

Irak menjadi contoh konkret dari tren peningkatan pasokan tersebut. Negara ini baru saja mengumumkan pencabutan secara bertahap pemangkasan produksi sukarela yang selama ini dilakukan dalam kesepakatan OPEC+. Pada bulan Agustus 2025, ekspor minyak Irak mencapai rata-rata 3,38 juta barel per hari.

Perkiraan untuk bulan September 2025 menyebutkan angka ekspor minyak Irak akan meningkat menjadi sekitar 3,4 hingga 3,45 juta barel per hari. Langkah ini menandakan Irak siap meningkatkan pasokan minyak ke pasar global, yang berpotensi menekan harga minyak dunia.

Kekhawatiran Terhadap Permintaan di Tengah Tarif Perdagangan

Selain faktor pasokan dan geopolitik, kekhawatiran terhadap permintaan minyak juga menjadi perhatian pelaku pasar. Tarif perdagangan yang diterapkan oleh sejumlah negara diyakini bisa menghambat pertumbuhan konsumsi bahan bakar secara global.

Ketidakpastian terhadap permintaan menjadi faktor pembatas yang signifikan bagi harga minyak, meskipun ada sentimen positif dari potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS yang sebelumnya diharapkan dapat meningkatkan konsumsi energi.

Pada perdagangan Jumat 19 September 2025, harga minyak Brent dan WTI bahkan mengalami penurunan lebih dari 1% yang menandai koreksi harga pada akhir pekan. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran terkait pasokan berlebih dan permintaan yang melemah di pasar global.

Gambaran Pasar Minyak Saat Ini

Harga minyak Brent crude futures pada Senin 22 September 2025 naik sebesar 28 sen atau 0,42%, berada pada level US$ 66,96 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 20 sen atau 0,32% menjadi US$ 62,88 per barel.

Penguatan harga tersebut menunjukkan pasar minyak masih sensitif terhadap dinamika geopolitik dan berita terkait pasokan, namun tetap dibatasi oleh ketidakpastian permintaan dan isu perdagangan global.

Investor dan pelaku pasar kini terus memantau situasi geopolitik serta perkembangan kebijakan produsen utama minyak, termasuk rencana produksi dan ekspor negara-negara OPEC+ dan mitranya.

Tantangan Ke Depan bagi Pasar Minyak Dunia

Ketegangan geopolitik di wilayah strategis energi dunia diperkirakan akan tetap menjadi faktor risiko utama yang menggerakkan harga minyak dalam beberapa waktu mendatang. Di sisi lain, potensi peningkatan pasokan dari berbagai negara juga perlu diwaspadai karena dapat menekan harga.

Di tengah situasi ini, kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi global dan dampak tarif perdagangan terhadap permintaan minyak masih menjadi bayang-bayang yang membatasi kenaikan harga minyak secara signifikan.

Penting bagi para pelaku industri dan investor untuk mengikuti perkembangan situasi geopolitik dan kebijakan produksi minyak agar dapat membuat keputusan strategis di pasar yang sangat dinamis ini.

Terkini