JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan Indonesia menargetkan 120 medali emas dalam ASEAN Para Games 2025. Ajang tersebut akan berlangsung di Thailand pada Januari mendatang, menjadi momentum penting bagi atlet nasional.
"Tadi disampaikan untuk ASEAN Games itu rencana ditargetkan 120 emas," kata Erick Thohir seusai pertemuan dengan Ketua Umum National Paralympic Committee of Indonesia (NPC Indonesia) Senny Marbun beserta jajaran di Jakarta, Senin, 10 November 2025. Target ini disusun untuk mengamankan posisi kedua di klasemen akhir.
Thailand sebagai tuan rumah diprediksi menargetkan 174 medali emas karena ingin mempertahankan dominasi mereka. Erick menilai target Indonesia realistis mengingat persaingan ketat dengan tuan rumah serta negara-negara ASEAN lainnya.
Menpora menambahkan bahwa posisi nomor dua merupakan sasaran yang tepat jika melihat peta persaingan saat ini. Penetapan target ini menunjukkan keterbukaan dan keseriusan Indonesia dalam menghadapi ajang olahraga difabel tingkat regional.
Pemusatan Latihan dan Persiapan Atlet
Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games 2025, Reda Manthovani, menjelaskan persiapan berlangsung cukup singkat selama tiga bulan. Pemusatan latihan nasional telah digelar sejak Oktober dan akan berlanjut hingga Desember 2025.
Jumlah atlet yang dipersiapkan sebanyak 306 orang untuk bersaing pada 18 cabang olahraga. Reda menyampaikan harapannya agar target 120 medali emas dapat tercapai melalui latihan intensif dan strategi yang matang.
Pelatnas menjadi momen penting untuk menyatukan kemampuan teknis, fisik, dan mental para atlet. Latihan ini juga berfungsi sebagai evaluasi kesiapan setiap atlet sebelum bertanding di tingkat regional.
Selain itu, pembinaan mental menjadi fokus penting agar atlet siap menghadapi tekanan kompetisi internasional. Konsistensi dalam latihan dan strategi tim diharapkan memberikan hasil optimal di ASEAN Para Games 2025.
Rekam Jejak Indonesia di ASEAN Para Games
Indonesia memiliki catatan prestasi gemilang pada dua edisi terakhir ASEAN Para Games. Pada 2022, ketika menjadi tuan rumah, Indonesia berhasil meraih 175 medali emas dan keluar sebagai juara umum.
Sedangkan di ASEAN Para Games Kamboja 2023, kontingen Indonesia meraih 159 medali emas, mempertahankan reputasi sebagai salah satu kekuatan utama di kawasan. Pencapaian ini menjadi motivasi tambahan bagi atlet dan pelatih untuk tetap berprestasi di Thailand.
Erick Thohir menekankan bahwa introspeksi atas hasil sebelumnya menjadi kunci untuk mempersiapkan strategi yang lebih matang. Dengan evaluasi yang baik, diharapkan kualitas persiapan atlet dapat meningkat dan target medali emas realistis tercapai.
Prestasi di ASEAN Para Games juga menjadi tolok ukur kesiapan Indonesia menghadapi ajang internasional lainnya, termasuk Paralimpiade 2028. Pengalaman ini penting untuk membangun kultur juara dan semangat kompetitif yang konsisten bagi atlet difabel.
Optimisme dan Harapan Menuju ASEAN Para Games 2025
Meskipun persiapan hanya tiga bulan, optimisme tetap tinggi di kalangan pelatih dan atlet. Reda Manthovani menegaskan fokus tim adalah mempertahankan target 120 medali emas sekaligus menampilkan performa terbaik.
"Kami berharap bisa mempertahankan target 120 medali emas tersebut," ujar Reda. Target ini dianggap realistis dengan strategi latihan yang tepat, pemetaan potensi atlet, dan penguatan mental bertanding.
Menpora Erick Thohir menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, mulai dari pelatih, atlet, hingga manajemen NPC Indonesia. Sinergi ini menjadi kunci untuk menghadapi persaingan sengit dengan tuan rumah dan negara ASEAN lain.
Harapan besar juga diberikan agar prestasi Indonesia dapat terus mendorong perkembangan olahraga difabel di tanah air. Keberhasilan di ASEAN Para Games diharapkan memacu lebih banyak generasi muda difabel untuk berpartisipasi di ajang olahraga internasional.
Indonesia menatap ASEAN Para Games 2025 dengan strategi matang, target jelas, dan persiapan yang intensif. Fokus pada latihan, mental, dan evaluasi prestasi sebelumnya menjadi kunci agar 120 medali emas dapat tercapai.
Prestasi Indonesia di edisi sebelumnya menjadi motivasi sekaligus tolok ukur kesiapan menghadapi kompetisi kali ini. Dengan semangat tinggi, dukungan pelatih, dan strategi yang tepat, kontingen Indonesia siap memperkuat reputasi di level ASEAN.